“Jika suamimu datang, sampaikanlah
salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu
rumahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 3364)
Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam datang ke Mekkah untuk mengunjungi anaknya, yaitu Nabi Ismail ‘alaihis
salam. Akan tetapi, Nabi Ismail ‘alaihis salam saat itu sedang tidak
berada di rumah. Ia sedang pergi berburu. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menemui
istri Nabi Ismail ‘alaihis salam dan bertanya ke mana suaminya dan apa
pekerjaannya.
Maka istri Nabi Ismail ‘alaihis
salam menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat
sulit. Maka Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berkata kepadanya, “Apabila
suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang
pintu rumahnya.”
Kemudian Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam segera pulang. Tatkala Nabi Ismail‘alaihis salam telah datang,
ia seakan merasakan sesuatu, maka ia bertanya kepada istrinya.
Istrinya lalu bercerita, “Tadi ada
seorang tua datang yang sifatnya demikian (ia menyebutkan sifat-sifat Nabi
Ibrahim ‘alaihis salam). Ia bertanya tentang engkau dan aku kabarkan
kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan bahwa
sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia menitip salam untukmu dan mengatakan
agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”
Maka Nabi Ismail ‘alaihis salam
pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang dimaksud dengan palang
pintu itu. Kembalilah engkau kepada orang tuamu (Nabi Ismail ‘alaihis salam
menceraikan istrinya)!”
Kemudian Nabi Ismail ‘alaihis salam
menikah lagi dengan wanita lain. Setelah itu, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
datang lagi pada waktu yan lain, dan Nabi Ismail ‘alaihis salam juga
kebetulan sedang pergi berburu. Maka Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menemui
istri Nabi Ismail ‘alaihis salam dan bertanya tentang Nabi Ismail ‘alaihis
salam. Maka istrinya bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan
juga menceritakannya.
Kemudian Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam menanyakan tentang kehidupan mereka. Istri Nabi Ismail ‘alaihis
salam menceritakan bahwa kehidupan mereka penuh dengan nikmat dan kebaikan.
Istri Nabi Ismail ‘alaihis salam tersebut adalah seorang wanita yang
baik, yang bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan juga kepada
suaminya. Kemudian Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berkata kepadanya, “Jika
suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia
mengokohkan palang pintu rumahnya.”
Setelah itu, Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam pun segera pulang.
Maka tatkala Nabi Ismail ‘alaihis
salam pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang
mengunjungimu?
Istrinya menjawab, “Tadi datang
kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian….”
Nabi Ismail ‘alaihis salam bertanya,
“Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?”
Istrinya menjawab, “Dia bertanya kepadaku
tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang
kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku
mengucapkan syukur memuji Allah.”
Nabi Ismail ‘alaihis salam bertanya
lagi, “Kemudian apalagi yang ia katakan?”
Istrinya menjawab, “Ia menitipkan
salam untukmu dan memerintahkannmu untuk mengokohkan palang pintu rumahmu.”
Nabi Ismail ‘alaihis salam lantas
berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu. Ia
memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai istri).”
Kisah ini diriwayatkan oleh Imam
Al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih Al-Bukhari nomor 3364 dan juga
dijelaskan dalam oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah dalam Fathul
Bari Jilid 6 hal. 396-398.
0 Comment for "Nabi Ismail ‘Alaihis Salam Menceraikan Istrinya"