Seruan Nabi Luth ‘Alaihis Salam Kepada Kaum Sodom

“Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS. Asy-Syu’ara [26] : 162-163)

Nabi Luth ‘alaihis salam adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sodom dan Gomorrah. Ia hidup  sekitar tahun 1950 hingga 1870 SM. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Ia ditugaskan berdakwah kepada Kaum yang hidup di negeri Sodom, Syam, Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al-Quran. Ia meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina.

Nabi Luth ‘alaihis salam adalah anak keponakan dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Ayahnya yang bernama Haran (Abara'an) bin Tarikh adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar dengan pamannya yang bernama Nahur. Silsilah lengkapnya adalah Luth bin Haran bin Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Argu bin Faligh bin Amir bin Syalakh bin Qainan bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.

Ia menikah dengan seorang gadis yang bernama Ado, pendapat lain mengatakan ia bernama Walihah. Luth memiliki dua anak perempuan Raitsa dan Zaghrata. Ada juga yang menyatakan bahwa Luth memiliki tiga orang anak.

Nabi Luth ‘alaihis salam berhijrah bersama pamannya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menuju Mesir. Keduanya tinggal di sana beberapa lama, lalu kembali ke Palestina. Di tengah perjalanan menuju Palestina, Nabi Luth ‘alaihis salam meminta izin kepada pamannya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam untuk pergi menuju negeri Sodom di dekat laut mati di Yordan karena Allah subhanahu wa ta’ala telah memilihnya sebagai Nabi-Nya dan Rasul-Nya yang diutus kepada negeri tersebut, maka Nabi Ibrahim ‘alaihis salam mengizinkannya dan Nabi Luth ‘alaihis salam pun pergi ke Sodom serta menikah di sana.

Ketika itu, akhlak penduduknya sangat buruk sekali, mereka tidak menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan tidak malu berbuat kemungkaran, berkhianat kepada kawan, perampokan, melakukan penyamunan, pembunuhan, pemerkosaan, suka mengadu binatang. Di samping itu, mereka mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya di alam semesta. Mereka mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwatnya dan meninggalkan wanita.

Saat itu, Nabi Luth ‘alaihis salam mengajak penduduk Sodom untuk beriman dan meninggalkan perbuatan keji itu. Beliau berkata kepada mereka:

أَلا تَتَّقُونَ إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ  فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ

“Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semeta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia, Dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy-Syu’ara [26] : 160-166)

Tetapi kaum Luth tidak peduli dengan seruan itu, bahkan bersikap sombong terhadapnya serta mencemoohnya. Meskipun begitu, Nabi Luth ‘alaihis salam tidak putus asa, ia tetap bersabar mendakwahi kaumnya, mengajak mereka dengan bijaksana dan sopan, ia melarang dan memperingatkan mereka dari melakukan perbuatan keji dan mungkar. Akan tetapi, kaumnya tidak ada yang beriman kepadanya, dan mereka lebih memilih kesesatan dan kemaksiatan, bahkan mereka berkata kepadanya dengan hati mereka yang kasar:

ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

“Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Al-‘Ankabut [29] : 29)

Mereka juga mengancam akan mengusir Nabi Luth ‘alaihis salam dari kampung mereka karena memang ia adalah orang asing, maka Nabi Luth ‘alaihis salam pun marah terhadap sikap kaumnya, ia dan keluarganya yang beriman pun menjauhi mereka. Ironisnya, istrinya lebih memilih kafir dan ikut bersama kaumnya serta membantu kaumnya mengucilkannya dan mengolok-oloknya. Terhadap istrinya ini, Allah subhanahu wa ta’ala membuatkan perumpamaan:

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya), “Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).” (QS. At-Tahrim [66] : 10)

Pengkhianatan istri Nabi Luth ‘alaihis salam kepada suaminya adalah dengan kekafirannya dan tidak beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam kesabarannya terhadap kaumnya yang sangat ingkar, Nabi Luth ‘alaihis salam berdoa:

رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ

“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” (QS. Al-‘Ankabut [29] : 30)

0 Comment for "Seruan Nabi Luth ‘Alaihis Salam Kepada Kaum Sodom"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top