Obat Hati Ada 5 Perkaranya

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10] : 57)


Pernahkah kita mengalami gelisah, galau dan merana yang membuat kita merasa hidup tapi kayak gak hidup. Gelisah, galau dan merana serta antek-anteknya semua termasuk dalam penyakit hati yang perlu di obati. Mungkin kita akan mengingat sesuatu jika mendengar kata-kata obat hati atau kalau bahasa jawanya tombo ati. Mungkin tak asing di telinga kita tentang obat hati atau tombo ati, ya ada 5 perkaranya bahkan syairnya pun sangat terkenal. Dikampung-kampung, kita mungkin sering mendengar Pak Kyai menyenandungkan syair ini.

Tombo ati iku lima warnane
Ingkang dingin nderes Quran sakmanane
Kaping pindo wongkang sholeh kumpulono
Kaping telu sholat wengi lakonono

Kaping papat weteng iro ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo wongkang gelem ngelakoni
In Syaa Allah gusti Allah ngijabahi

Artinya:

Obat hati itu ada lima perkaranya
Pertama baca Al-Quran dan maknanya
Kedua berkumpul dengan orang sholeh
Ketiga laksanakan shalat malam

Keempat perbanyak mengosongkan perut (berpuasa)
Kelima perpanjanglah dzikir malam
Salah satunya siapa dapat melaksanakannya
In Syaa Allah, Allah akan mengabulkan (do’a-do’anya)

Obat hati ada 5 perkaranya, demikianlah yang dijelaskan oleh Ibrahim Al-Khawash rahimahullah yang riwayat tersebut dituliskan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitab At-Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an, hal. 87.

Ibrahim Al-Khawash rahimahullah menyatakan bahwa obat hati itu ada 5 perkara, yaitu:

1. Membaca Al-Quran dan tadabbur

Membaca Al-Quran, merenungi maknanya kata demi kata serta mengamalkannya akan membuat hati menjadi tenang. Jika kita mampu membaca Al-Quran dan mentadabburinya setiap hari maka tentu saja kita akan mampu berinteraksi dengan Allah subhanahu wa ta’ala, karena di dalam Al-Quran inilah terdapat petunjuk bagi kita yang dapat menghantarkan kita dari kegelapan menuju cahaya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ  يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan  Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah [5] : 5-6)

Selain itu, membaca Al-Quran dan mentadabburinya merupakan salah satu cara untuk mengobati kekerasan hati, menghilangkan duka dan memasukkan kegembiraan dalam hati, menghilangkan kesusahan, bahkan untuk penyembuhan penyakit-penyakit fisik. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10] : 57)

Juga dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an itu, apa yang menjadi obat dan rahmat bagi mereka yang beriman.” (QS. Al-Isra’ [17] : 82)

2. Rajin mengosongkan perut

Maksud dari mengosongkan perut adalah rajin melaksanakan puasa, tidak banyak makan dan selalu bersifat wara’ (hati-hati) terhadap apa yang kita makan sehingga kita yakin bahwa hanya barang halal saja yang kita makan, baik halal secara dzatnya maupun cara mencarinya. Sesungguhnya makanan halal itu adalah pangkal segala kebajikan, sebab barang halal itu dapat menyinari hati sehingga hati menjadi bersih dan cemerlang.

Bentuk lain dari mengosongkan perut adalah dengan berpuasa baik puasa yang wajib maupun yang sunnah. Kita sering mendengar jargon “Berpuasalah kamu maka kamu akan sehat”, jargon ini memang benar walaupun ada beberapa orang yang mengatakan ini adalah perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam namun sebenarnya perkataan ini bukanlah perkataan beliau. Berpuasalah kamu maka kamu akan sehat. Para ahli kesehatan berkata dengan berpuasa maka kita akan jauh lebih sehat karena berbagai bakteri buruk dalam tubuh akan mati satu per satu. Wallahu a’lam.

Selain itu, dengan mengosongkan perut maka nafsu kita akan berkurang sehingga keinginan untuk berbuat maksiat pun pasti berkurang. Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan puasa bagi para pemuda untuk menahan hawa nafsunya jika mereka belum mampu untuk menikah. Dari hadits tersebut nampak bahwa puasa merupakan sarana untuk mencapai kesehatan baik lahir maupun batin dan juga merupakan jalan untuk mengekang hawa nafsu yang merupakan sumber dari penyakit hati.

3. Mendirikan shalat malam

Shalat malam adalah ibadah yang sangat dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dimana dengan melaksanakan shalat malam ini maka seorang hamba akan dinaikan kedudukannya oleh Allah subhanahu wa ta’ala kelak di hari kebangkitan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian waktu malam itu hendaknya engkau gunakan untuk sholat tahajud, sebagai sholat sunat untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik.” (QS. Al-Isra’ [17] : 79)

Selain itu, shalat malam pun memiliki keutamaan yang sangat banyak seperti dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak segala macam penyakit dari tubuh ini baik penyakit lahir maupun batin. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi rahimahullah dan Imam Ahmad rahimahullah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عليكم بقيام الليل فإنه دأب الصالحين قبلكم ، ومقربة إلى ربكم ، ومكفرة للسيئات ، ومنهاة عن الإثم مطردة للداء عن الجسد

“Kerjakanlah shalat malam karena shalat itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu. Ia mendekatkan kamu kepada Tuhan, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak penyakit dari tubuh". (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Berdasarkan kepada Al-Quran dan Hadits Nabi di atas, kita bisa ambil kesimpulan bahwasanya shalat malam itu menciptakan manusia menjadi insan rabbani yang bergayut dengan Allah subhanahu wa ta’ala, berjiwa cemerlang, hatinya bercahaya, sadar dan berpikiran jernih. Dengan kondisi yang demikian tentu saja akan mampu menghadapi persoalan hidup dengan tenang dan tidak mudah merasa bingung apalagi stress. Dengan demikian menjalankan shalat malam yang didukung oleh suasana yang tenang, hening dan sunyi secara psikologis akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati.

4. Merendahkan diri di hadapan Allah di akhir malam

Merendahkan diri di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala maksudnya adalah dengan senantiasa memperbanyak mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dengan berdzikir. Karena sesungguhnya dengan berdzikir maka hati kita akan menjadi tenteram. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du [13] : 28)

5. Bermajelis dengan orang-orang sholeh

Obat hati yang terakhir adalah bermajelis atau berkumpul dengan orang-orang yang shalih. Seorang muslim hendaklah memperhatikan dengan siapa dia berteman. Hendaklah seorang muslim itu mampu memilah dan memilih sahabat-sahabatnya agar senantiasa dapat bersama dalam menjalankan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Permisalan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah ibarat penjual minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli darinya, dan kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak enak.” (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)

Jika kita mengalami tanda-tanda penyakit hati maka segeralah mengkonsumsi obatnya yaitu dengan mengamalkan 5 perkara di atas, niscaya kita akan merasakan ketenangan dan kesejukan dalam jiwa karena sesungguhnya 5 perkara di atas itu adalah obat hati yang paling mujarab.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kepada kita ketengan hati dan dijauhi dari penyakit hati. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top