Ingatlah Allah di Kala Lapang dan Sempit

“Siapa yang ingin Allah kabulkan permohonnya di waktu Sempit, Maka perbanyaklah berdoa di waktu lapang.” (HR At-Tirmidzi no. 3382 dan Al-Hakim no. 1197)


Sebuah ibrah agung yang layak kita renungi, sebagai nasihat dan anjuran dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita jadikan sebagai pedoman dalam menjalani roda kehidupan ini, yaitu senantiasa mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dalam situasi apapun.

Sebagaimana terdapat dalam sebuah Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi rahimahullah dan Imam Abu Isa At-Tirmidzi rahimahullah dalam kitab mereka. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda:

من سره أن يستجيب الله له عند الشدائد والكرب فليكثر الدعاء في الرخاء

“Siapa yang ingin Allah kabulkan permohonnya di waktu Sempit, maka perbanyaklah berdoa di waktu lapang.” (HR At-Tirmidzi no. 3382 dan Al-Hakim no. 1197)

Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang panjang:

عن ابن عباس قال : كنت خلفت رسول الله صلى الله عليه و سلم يوما فقال فقال يا غلام قلت : لبيك يا رسول الله قال : احفظ الله يحفظك احفظ الله تجده أمامك تعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة و إذا سألت فاسأل الله و إذا استعنت فاستعن بالله قد مضى القلم بما هو كائن فلو جهد الناس أن ينفعوك بما لم يقضه الله لك لم يقدروا عليه و لو جهد الناس أن يضروك بما لم يكتبه الله عليك لم يقدروا عليه فإن استطعت أن تعمل بالصبر مع اليقين فافعل فإن لم يستطع فاصبر فإن في الصبر على ما تكرهه خيرا كثيرا و اعلم أن مع الصبر النصر و اعلم أن مع الكرب الفرج و اعلم أن مع العسر اليسر (اخرجه الحاكم والترمذي وغيره)

“Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Suatu hari aku dibelakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Wahai anak muda, Jagalah Allah, Dia akan menjagamu. Jagalah Allah kau akan dapati Dia di depanmu, Ingatlah pada Allah sewaktu lapang dan Allah akan mengingatmu di waktu Sempit, Jika engkau hendak meminta,mintalah pada Allah, jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Sesungguhnya jika seluruh manusia bersatu, untuk memberi padamu manfaat yang belum Allah takdirkan, maka mereka tidak akan mampu. Telah kering pena,telah selesai (ditulis) kitab-Nya. Bila engkau mampu bekerjalah ikhlas lillahi ta’ala maka lakukanlah. Namun bila tidak mampu maka dalam kesabaran atas yang kau benci terdapat kebaikan. Dan ketahuilah bahwa pertolongan bersama kesabaran, jalan keluar datang bersama kesusahan, bersama kesulitan akan ada kemudahan,dan tidak akan menang satu kesulitan dari dua kemudahan.” (HR. At-Tirmidzi no. 2516 dan Al-Hakim no. 6303)

Seorang mukmin sudah semestinya mengabdikan seluruh hidupnya, untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, mengisinya dengan amal shalih dan terus ikhlas tawakkal berharap, bahwa amal yang dikerjakan diterima agar kelak bisa menikmati hasilnya disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Sebuah kaidah hidup yang tidak pernah dan berubah dan terganti oleh apapun. Sebagaiman firman Allah subhanahu wa ta’ala:

إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil dari padamu.” (QS. Al-Anfal [6] : 70)

وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا

“Allah akan memberi pertolongan bagi hamba-hamba-Nya yang berniat beramal shaleh dan melakukan Perbaikan di Bumi ini. Jika bermaksud mengadakan Perbaikan, niscaya Allah memberinya Pertolongan.” (QS. An-Nisa’ [4] : 35)

0 Comment for "Ingatlah Allah di Kala Lapang dan Sempit"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top