“Apabila
Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun
dibelenggu.” (HR. al-Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079)
Bulan Ramadhan
adalah bulan kesembilan dalam penanggalan kalender qamariyyah atau hijriyyah. Bulan
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Banyak sekali peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada bulan ini seperti peristiwa turunnya wahyu pertama
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam di gua Hira atau peristiwa perang badar. Pada bulan ini pula,
terdapat syari’at puasa yang diwajibkan kepada umat muslim yang telah memenuhi
syarat wajib puasa selama sebulan penuh. Umat muslim sangat menunggu kedatangan
bulan ini, karena terdapat banyak sekali keutamaan di bulan Ramadhan yang tidak
ditemukan pada bulan-bulan lainnya. Keutamaan yang terdapat pada bulan Ramadhan antara lain:
1. Bulan
Ramadhan adalah bulan penuh berkah
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
“Telah
datang kepada kalian bulan Romadhon, bulan yang penuh berkah, Allah ‘azza wa
jalla mewajibkan puasa atas kalian di dalamnya.”[1]
2. Bulan
Ramadhan adalah bulan dimana Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam diutus menjadi rasul
Pada bulan
Ramadhan, Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam menerima wahyu pertama di gua Hira, sekaligus pada hari
itulah beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam diangkat menjadi rasul dengan membawa risalah Islam bagi seluruh
alam. Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala al-Qur’an surat
al-‘Alaq ayat 1 sampai 5:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَق خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسَانَمَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis). Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”[2]
3. Bulan
Ramadhan adalah bulan diturunkannya al-Qur’an
Allah
subhanahu wa ta’ala menurunkan
al-Qur’an secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai petunjuk bagi umat manusia
dan pembeda antara yang haq dan bathil selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Dan
permulaan al-Qur’an diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan yaitu di gua
Hira. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Bulan
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu.”[3]
4. Pada
bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan
dibelenggu
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup, dan setan pun dibelenggu.”[4]
al-Qadhi
Iyadh rahimahullah berkata:
يحتمل أنه على ظاهره وحقيقته ، وأن تفتيح
أبواب الجنة وتغليق أبواب جهنم وتصفيد الشياطين علامة لدخول الشهر ، وتعظيم لحرمته
، ويكون التصفيد ليمتنعوا من إيذاء المؤمنين والتهويش عليهم ، ويحتمل أن يكون المراد
المجاز، ويكون إشارة إلى كثرة الثواب والعفو، وأن الشياطين يقل إغواؤهم وإيذاؤهم فيصيرون
كالمصفدين
“Hadits di atas dapat bermakna,
terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya
setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.
Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai
ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal
ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih
sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka
dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan
terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi
maksiat ketika itu.”[5]
5. Bulan
Ramadhan adalah bulan dimana Allah subhanahu
wa ta’ala membebaskan beberapa orang dari api neraka
Dari
Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عِتْقَاءَ
فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ، يَعْنِي فِى رَمَضَانَ ، وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ فِى
كُلِّ يَوْمٍ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةُ
“Sesunggunya Allah tabaraka wa ta'ala
membebaskan beberapa orang (dari api neraka) pada setiap siang dan malam di
bulan Ramadhan, dan sesungguhnya setiap muslim jika dia berdo’a maka akan
dikabulkan.”[6]
6.
Bulan
Ramadhan adalah bulan yang mustajab untuk berdo’a
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ
لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga
orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka,
pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizhalimi.”[7]
Dalam
hadits di atas terdapat sebuah isyarat bahwa disunnahkan bagi seseorang yang
sedang berpuasa untuk memperbanyak berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala meminta kebaikan bagi dirinya dan keluarganya di
dunia maupun di akhirat, serta mendo’akan kebaikan bagi kaum muslimin, karena
pada saat itu adalah waktu yang mustajab.
7. Pada
bulan Ramadhan terdapat malam yang penuh kemuliaan
Pada
bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang penuh dengan kemuliaan. Malam tersebut
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam inilah al-Qur’an diturunkan ke langit
dunia dari lauh mahfzuh dan kemudian diturunkan ke muka bumi secara
berangsur-angsur. Malam ini disebut dengan lailatul qadar (malam kemuliaan).
Malam ini berada pada hari ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan,
namun waktu tepatnya dirahasiakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan.”[8]
Allah
subhanahu wa ta’ala juga berfirman:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah
yang memberi peringatan.”[9]
8.
Bulan
Ramadhan adalah bulan penuh ampunan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ
إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Shalat
lima waktu, jum’at hingga jum’at berikutnya, dan ramadhan hingga ramadhan
berikutnya, adalah sebagai penghapus dosa-dosa diantara semuanya, bila dosa
besar ditinggalkan.”[10]
9. Bulan
Ramadhan dilipatgandakan pahala amal kebaikan
Pada bulan
Ramadhan semua amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْمَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ
“Barangsiapa
yang mendekatkan diri kepada Allah di dalamnya (bulan Ramadhan) dengan satu
sifat kebaikan, maka dia seperti mengerjakan kewajiban pada bulan lain, dan
barangsiapa yang mengerjakan kewajiban didalamnya ia seperti mengerjakan tujuh
puluh kewajiban dibulan lain.”[11]
10. Bulan
Ramadhan adalah bulan kesabaran
Bulan Ramadhan
adalah bulan kesabaran karena pada bulan ini segala perkara yang sebelumnya
boleh dilakukan pada siang hari seperti makan, minum atau berjima’ dilarang
pada siang hari di bulan Ramadhan, kecuali udzur. Karena hal itulah seorang
muslim harus bersabar. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم
بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”[12]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
هُوَ شَهْرُ الصَّبْرُ وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ
الْجَنَّةِ
“Bulan
Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga.”[13]
11. Bulan
Ramadhan adalah momentum untuk menjadikan kita sebagai hamba yang ta’at kepada
Allah subhanahu wa ta’ala
Banyak
sekali umat muslim yang lalai dalam agamanya. Namun ketika bulan Ramadhan tiba,
mereka semua mencoba memulai kembali untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka mencoba
untuk memaksimalkan setiap ibadah di bulan Ramadhan. Mereka bertaubat,
beristighfar dan memperbaiki diri di bulan Ramadhan. Kemudian setelah bulan
Ramadhan selesai, mereka terus beristiqamah terhadap amalan-amalannya. Maka
bulan Ramadhan bisa menjadi suatu momentum bagi seorang hamba untuk berhijrah
menuju keta’atan kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Bulan Ramadhan dapat menjadi suatu madrasah atau pesantren yang
bisa mentarbiyah seorang hamba agar menjadi lebih baik.
Demikian
penjelasan mengenai keutamaan bulan Ramadhan. Semoga dengan tulisan ini menjadi
motivasi bagi kita untuk senantiasa meningkatkan amal shalih kita khususnya di
bulan Ramadhan. Wallahu a’lam. Semoga
bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ
[1] HR. an-Nasa’i no. 2106
[2] QS. al-‘Alaq [96] : 1-5
[3] QS. al-Baqarah [2] : 185
[4] HR. al-Bukhari no. 3277 dan Muslim no.
1079
[5] al-Minhaj, Juz 7 hal. 263-264
[6] HR. al-Bazzar dalam Kasyf al-Astar no. 962
[7] HR. at-Tirmidzi no. 3598
[8] QS. al-Qadr [97] : 1-3
[9] QS. ad-Dukhan [44] : 3
[10] HR. Muslim no. 233
[11] HR. Ibnu Khuzaimah no. 1887
[12] QS. az-Zumar [39] : 10
[13] HR. Ibnu Khuzaimah no. 1887
Referensi
- al-Qur’an al-Kariim
- al-Imam Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ism’ail al-Ju’fi al-Bukhari. Shahih al-Bukhari. 1419 H. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- al-Imam Abu ‘Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib bin ‘Ali an-Nasa’i. al-Mujtaba min as-Sunan (Sunan an-Nasa’i). Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- al-Imam Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Shahih Muslim. 1419 H. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- al-Imam Abu Bakr Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah an-Naisaburi. Shahih Ibnu Khuzaimah. al-Maktab al-Islamiyy
- al-Imam Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah at-Tirmidzi. Jami’ at-Tirmidzi. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- al-Imam Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf an-Nawawi. al-Minhaj Syarh Shahih Muslim. 1414 H. Mu’asasah Qurthubiyyah.
- al-Imam Nuruddin ‘Ali bin Abu Bakar al-Haitsami. Kasy al-Astar ‘an Zawaid al-Bazzar ‘alaa al-Kutub as-Sittah. 1399 H. Mu’asasah ar-Risalah Beirut.
0 Comment for "Keutamaan Bulan Ramadhan"