“Permisalan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan
seorang pandai besi.” (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)
Salah satu penghalang seseorang
yang hijrah untuk memapankan hatinya adalah keberadaan lingkungan yang tidak
mendukung. Contoh yang paling dekat adalah teman bergaul. Banyak dari kita yang
hijrah yang belum dapat meninggalkan teman-teman lama semasa belum hijrah dulu
sehingga kemantapan hati untuk berhijrah menjadi luntur atau kesempatan untuk
kembali melakukan maksiat menjadi membesar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ،
فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ،
وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ
يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk
ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak
wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak
wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan
kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Al-Bukhari
no. 5534 dan Muslim no. 2628)
Maka ketika kita sudah
memutuskan hijrah namun tetap berkumpul bersama pelaku maksiat maka kita pun
akan kembali menjadi pelaku maksiat. Hendaklah ketika kita sudah memutuskan
untuk hijrah carilah teman-teman yang baik. Berkumpullah bersama mereka karena
dengannya keimanan kita akan bertambah dan semakin kuat.
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir
Jawaz hafizhahullah pernah memberikan nasihat:
“Antum yang sudah ngaji carilah teman-teman yang
baik, tidak ada manfaatnya mengingat teman-teman yang lama. Kalau kita bisa
dakwahkan mereka maka dakwahkan, kalau tidak ya sudah tinggalkan. Tidak ada manfaatnya
reuni atau nostalgia dengan teman-teman lama (teman-teman sebelum hijrah)
karena pembicaran akan selalu mengingat-mengingat masa-masa berbuat maksiat.
Teman lama antum jika datang minta nasehat silahkan dinasehati ajak dia untuk
kebaikan, tapi kalau untuk berteman gitu aja jangan! tidak ada manfaatnya sama
sekali, tinggalkan mereka.”
Meninggalkan bukan berarti
memboikot. Hanya saja jangan terlalu sering bercengkrama, pergi bareng, atau
yang semisal karena ujung-ujungnya akan bercerita tentang kemaksiatan dan
mengembalikan naluri kita kepada diri kita yang sebelumnya.
0 Comment for "Tinggalkan Masa Lalumu"