Baligh

Kini bisa ditanyakan kepada para ayah, atau ibu, berapa banyak dari mereka yang mengetahui hari pertama anaknya beranjak dewasa? Bisa jadi sangat kecil jumlahnya. Bahkan, jangan-jangan jauh lebih kecil dari yang bisa kita bayangkan.


Imam Syafi'i pernah memberikan contoh yang sangat layak kita teladani tentang bagaimana menjadi orangtua. Imam Syafi'i mengawal betul pertumbuhan anaknya. Untuk anaknya yang laki-laki ketika memasuki usia yang diperkirakan mendekati baligh, setiap malam, seusai sujud-sujud panjangnya dalam qiyamul lail, ia selalu menyempatkan diri untuk memeriksa pakaian dalam anaknya. Adakah pakaian dalam itu basah oleh mimpi yang menjadi pertanda peralihan usia. Setiap malam, tak pernah lekang ia lakukan. Dan ketika ia mendapati anaknya telah bermimpi basah, keesokan harinya Imam Syafi'i memiliki cara khusus untuk menyambutnya. Selain memberikan wejangan pada sang anak tentang apa artinya menjadi baligh dan kewajiban serta hak-hak orang dewasa, Imam Syafi'i punya upacara spesial. Ia mengundang seluruh tetangganya dalam sebuah syukuran. Dan di depan orang-orang itu pula, Imam Syafi'i mempersaksikan dan meminta anaknya untuk membaca syahadat ulang.

Sang anak pun bersyahadat ulang di depan khalayak. Dan pada hadirin, Imam Syafi'i berpesan, jika mereka menemui anaknya berbuat salah, segeralah memberikan peringatan. Karena ini, ia telah menjadi dewasa seutuhnya sebagai seorang muslim dengan segala konsekuensinya. Untuk anak perempuan, tanda-tandanya mungkin lebih mudah, karena mereka akan menstruasi sebagai pertanda ia telah baligh dan dewasa.

Kini bisa ditanyakan kepada para ayah, atau ibu, berapa banyak dari mereka yang mengetahui hari pertama anaknya beranjak dewasa? Bisa jadi sangat kecil jumlahnya. Bahkan, jangan-jangan jauh lebih kecil dari yang bisa kita bayangkan. Jika demikian, mana mungkin orangtua mampu memberikan pendidikan yang baik dan benar pada anaknya? Sedangkan hari ketika anak mereka berubah pun, tak diketahuinya.

Ada seloroh kecil yang di ucapkan oleh bintang tamu penilai dalam final acara Pemilihan Da'i Kecil (Pildacil) yang di gelar oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional di Jakarta. Dalam acara tersebut, sang bintang yang kagum pada da'i kecil berujar, "nanti kalau besar jadi anak sholeh yang pintar, ya. Jadi doktor tapi jangan jadi teroris. Apalagi jadi doktor dan teroris."


Tentu saja yang dimaksud sangat jelas, Dr. Azhari. Tapi pertanyaanya kembali lagi, bagaimana orangtua mampu mendidik anaknya secara baik dan benar, jika pada bagian-bagian utama dalam masa pertumbuhan tak diketahui dengan benar. Jika suatu hari kelak, terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada anak-anak kita, jangan langsung salahkan mereka. Tapi lebih dulu, tanyakan pada diri sendiri, apa yang telah kita berikan. Kita mengantar mereka menjadi para pejuang Islam, atau justru sebaliknya, tanpa sadar kita telah mendorong mereka menjadi orang-orang yang merusak islam.

0 Comment for "Baligh"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top