Tidak Ada Kebanggan Selain Islam

“Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah : 8)


Amirul mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu telah berkata,

نحن أمة أعزنا الله بالإسلام فمهما ابتغينا العزة بغيره أذلنا الله

“Kita adalah umat yang telah Allah muliakan dengan Islam, maka apabila kita mencari kemuliaan dengan selainnya, Allah akan hinakan kita.”

Maka, tidak ada kebanggaan kecuali dengan Islam dan tidak ada hubungan dan keterikatan kecuali kepada Islam. Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata,

أبي الإسلام لا أب لي سواه * * * إذا افتخروا بقيس أو تميم

Jika aku menolak Islam maka tiadalah tempat kembali bagiku selainnya
Jika mereka telah berbangga dengan suku Qais atau Tamim

Hubungan dan keterikatan serta kebanggaan tanpa Islam adalah karekteristik masyarakah kafir jahiliyyah. Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar ada seseorang yang berkata, “Wahai masyarakat Anshar!” Dan ada juga yang berkata, “Wahai masyarakat Muhajirin!” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian menyeru dengan seruan masyarakat kafir jahiliyyah? Padahal saya ada di tengah kalian?” Dan beliau juga bersabda, “Tinggalkanlah! Karena itu adalah kebusukan!”

Maka kebanggaan karena kesukuan atau karena kaum, atau karena kebangsaan atau karena martabat manusia itu semua adalah kebangaan dan keterikatan dari karakter jahiliyyah. Dan ketika muncul beberapa waktu belum lama ini, ada yang menyeru dengan kebanggaan kaum arab maka para ulama mengingkari dengan tegas. Demikian juga Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz dengan sebuah bantahan yang sangat kuat yang diberi judul, “Kritikan Bangsa Arab”, sebuah bantahan yang telah tercetak dan telah tersebar.

Hal ini adalah di antara wujud bahwa Islam itu adalah agama rahmat.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya`: 107)

Agama yang sejalan dengan fitrah kemanusiaan.

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.” (QS. Al-A’raf : 158)

Kehidupan manusia tanpa agama Islam tidaklah memberikan rasa kecukupan sedikitpun. Dulu sebelum datang Islam, kehidupan manusia dalam kebuasan, permusuhan, peperangan, perampokan, perampasan dan saling cela.

وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian, ketika kalian dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati-hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali Imran : 103)

Maka segala bentuk kasih sayang dan kebaikan untuk manusia itu adalah dalam Islam.

لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah : 8)

Hingga terhadap hewan ternak tatkala disembelih pun dan juga tatkala harus membunuh manusia pun Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka, tatkala menyembelih dan berperang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik terhadap segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh maka tempuhlah cara yang baik padanya, dan jika kalian menyembelih maka berbuat baiklah tatkala menyembelih. Dan hendaknya salah seorang dari kalian menajamkan alat sembelihnya serta menggembirakan hewan sembelihannya.”

Dan juga Allah sungguh memberikan ampunan kepada seorang wanita yang memberi minum kepada seekor anjing, dan Allah mengadzab seorang wanita yang menahan air minum untuk seekor kucing hingga ia mati.

Sesungguhnya kemanusiaan tanpa agama Islam tidaklah memberikan kebaikan sedikitpun. Tidak bisa mendatangkan kebaikan tidak pula bisa menolak kejelekan. Tidak bisa melindungi tertumpahnya darah, pelecehan kehormatan, dan penghalalan harta benda kecuali hanya dengan asas bangunan kemanusiaan tersebut, serta penjagaan dari semua pelanggaran tersebut dengan agama Islam.

Dan kita sungguh telah mendengar di masa ini ada orang-orang yang berbangga dengan kemanusiaan, dan dengan beralasan ‘kemanusiaan’ untuk segala perbuatan baik dengan melupakan dan melalaikan tanpa sengaja atau dengan sengaja menentang akan kemuliaan Islam.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلا خَطَأً

“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja).” (QS. An-Nisa`: 92)

Dan tidaklah dikatakan, “Dan tidak layak bagi seorang manusia membunuh seorang manusia”, maka setiap perkara yang menyelisihi Islam, itu semua adalah perkara jahiliyyah yang kita diperintahkan untuk meninggalkannya. Namun kita diperintahkan untuk berbangga dengan agama kita dan mengingkatkan diri kepadanya dan menampakkannya dan mengajak kepadanya.

Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua kepada kebaikan dan keshalihan serta perbaikan untuk Islam dan kaum muslimin.

0 Comment for "Tidak Ada Kebanggan Selain Islam"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top