“Sesungguhnya berdusta atasku tidak
seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan
sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka.” (HR.
Al-Bukhari no. 1229)
Bismillah, Telah beredar hadits di
dunia maya, khususnya Blackberry dan Facebook, hadits tentang keutamaan mencari
nafkah. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di antara dosa-dosa
itu, ada dosa yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat." Maka
para sahabat pun bertanya: "Apakah yang dapat menghapusnya, wahai
Rasulullah ?" Beliau menjawab: "Bersusah payah dalam mencari
nafkah." (HR. Al-Bukhari)
Benarkah hadits diatas adalah riwayat Imam
Al-Bukhari rahimahullah?
Inilah hadits tersebut selengkapnya:
قال الطبراني: حدثنا أحمد بن يحيى بن خالد
قال حدثنا محمد بن سلام المصري قال حدثنا يحيى بن عبد الله بن بكير قال حدثنا مالك
بن أنس عن محمد بن عمرو عن أبي سلمة عن أبي هريرة قال قال رسول الله: إِنَّ مِنَ الذُّنُوْبِ
ذُنُوْبًا لاَ يُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَ لاَ الصِّيَامُ وَ لاَ الْحَجُّ وَ لاَ اْلعُمْرَةُ.
قَالَ: فَمَا يُكَفِّرُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: اَلْهُمُوْمُ فِيْ طَلَبِ الْمَعِيْشَةِ
“Diriwayatkan
oleh Ath-Thabrani dari Ahmad bin Yahya bin Kholid, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Al-Mishri, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abdullah bin Bukair, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Malik bin Anas, dari Muhammad bin ‘Amr, dari Abu
Salamah, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada
yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, puasa, haji atau umroh
(atau jihad, sebagaimana dalam riwayat lain), namun hanya dapat ditebus dengan
kesusah-payahan dalam mencari nafkah."
Takhrij
Hadits
Hadits ini Diriwayatkan oleh Imam
Ath-Thabrani rahimahullah di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath, Jilid 1 hal. 38
no.102, Abu Nu'aim Al-Ashbahani rahimahullah dalam Hilyatul Auliya',
Jilid 6 hal. 235 dan Al-Haitsami rahimahullah dalam Majma' Az-Zawa-id,
Jilid 4 hal. 75 no.6239.
Derajat
Hadits
Hadits ini derajatnya PALSU
(maudhu’).
Syaikh Al-Albani rahimahullah
berkata: “Hadits ini Maudhu’. (Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah, Jilid 2 hal.
324 no.924 dan Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir no.1994)
Di
dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang bernama Muhammad bin Salam
Al-Mishri.
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah
berkata tentangnya: “Dia meriwayatkan dari Yahya bin Bukair dari Malik sebuah
riwayat yang Palsu.”
Al-Khathib Al-Baghdadi rahimahullah
berkata tentangnya: “Dia meriwayatkan dari Yahya bin Bukair sebuah hadits yang
munkar.”
Jadi kesimpulannya adalah bahwa hadits
tersebut adalah hadits palsu yang secara dusta disandarkan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dan dinisbatkan kepada Imam Al-Bukhari rahimahullah.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala melaknat penyebar hadits palsu ini
serta penyebar fitnah ini karena menyandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan menisbatkan hadits palsu kepada Imam Al-Bukhari rahimahullah
sang syaikhul hadits. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bersabda:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ
عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Sesungguhnya
berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa
berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya
di neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 1229)
Wallahu
a’lam. Semoga bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
0 Comment for "Hadits Palsu Mengenai Keutamaan Mencari Nafkah"