Kisah Nabi Asy'ayaa ‘Alaihis Salam

“Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan, “Baiklah baca ini.” Maka ia akan menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” (Perjanjian Lama, Kitab Yesaya [29] : 12)

Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam adalah salah seorang 12 nabi-nabi kecil Bani Israil yang tidak tercatat namanya dalam Al-Quran, namun beliau adalah seorang nabi kepada kaum Bani Israil. Beliau juga mempunyai kitab sendiri hasil penulisannya yang dipanggil kitab Yesaya. Beliau merupakan nabi yang diutus kepada Suku Yudea salah satu suku Bani Israil yang mendeklarasikan bahwa seluruh dunia berada dalam pengendalian Allah subhanahu wa ta’ala dan memperingatkan masyarakatnya bahwa negeri mereka akan dimusnahkan apabila mereka berpaling dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala dalam kitab Taurat. Beliau adalah putra dari Amshoya yang disebut pula sebagai salah satu dari 12 nabi-nabi kecil Bani Israil. (Perjanjian Lama, Kitab Yesaya [1] : 1)

Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam hidup di zaman pemerintahan kerajaan Yahuda dibawah pemerintahan 4 orang raja iaitu Uzziah, Yotham, Ahaz dan Hezekiah. Raja Uzziah mentadbir kerajaan Yahuda selama 52 tahun yaitu pada pertengahan abad ke 8 SM dan kemungkinan Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam memulai tugas kenabiannya sebelum kematian Uzziah yaitu pada 740 SM. Beliau hidup hingga 14 tahun pemerintahan Raja Hezekiah yakni 698 SM dan kemungkinan juga hidup pada zaman pemerintahan Manasseh. Jadi Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam mungkin telah bernubuat untuk waktu yang cukup panjang sekurang-kurangnya enam puluh empat tahun. Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam juga hidup ketika berada di bawah pemerintahan kerajaan Assyria yaitu ketika pemerintahan Tiglath-Pileser III dan Shalmaneser V dari Sumeria yang telah menghancurkan kerajaan Yahuda ketika beliau masih muda.

Menurut Ibnu Ishaq rahimahullah, Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam telah diutus kepada Bani Israil sebelum Nabi Zakaria ‘alaihis salam dan Nabi Yahya ‘alaihis salam dan beliau juga telah bernubuat tentang kedatangan Nabi Isa ‘alaihis salam dan juga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam kitab Yesaya dikatakan:

“Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan, “Baiklah baca ini.” Maka ia akan menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” (Perjanjian Lama, Kitab Yesaya [29] : 12)

Ayat dalam kitab Yesaya ini sangatlah sama dengan apa yang terjadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika pertama kali mendapatkan wahyu di gua hira.

Diriwayatkan bahwa Hezekiah adalah raja yang memerintah Yerusalem ketika Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam masih hidup. Hezekiah sentiasa patuh dan mendengar nasihat Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam tetapi tetap dengan pendiriannya karena ketika itu keadaan di Yahuda sangat meruncing. Keadaan semakin meruncing ketika kematian raja Yahuda itu. Setelah kematian raja itu, Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam telah mengatakan kepada Bani Israil untuk tidak melupakan Allah subhanahu wa ta’ala dan beliau memperingatkan mereka bahwa mereka harus berhenti dari terus-menerus melakukan dosa dan juga kemaksiatan dan beliau mendakwahkan agar Bani Israil taat dan patuh pada ajaran Taurat. Namun kaum Bani Isral malah menolak dan mereka marah serta berusaha untuk membunuh Nabi Asy’ayaa ‘alaihis salam. Dikisahkan bahwa Asy’ayaa ‘alaihis salam akhirnya dibunuh oleh kaum Bani Israil yang kafir dengan cara badannya digergaji.

0 Comment for "Kisah Nabi Asy'ayaa ‘Alaihis Salam"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top