“Islam dibangun diatas lima
perkara, yaitu: bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan
benar selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah dan puasa Ramadhan.”
(HR. al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Kembali melanjutkan pembahasan Matan Safinah an-Najah karya asy-Syaikh
Salim bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah. pada kesempatan kali ini,
penulis akan menjelaskan mengenai rukun Islam serta dalil-dalil yang melandasi rukun Islam. asy-Syaikh Salim bin Sumair
al-Hadhrami rahimahullah berkata:
(فصل) أركان الإسلام خمسة :
شهادة أن لا إله إلاالله وأن محمد رسول الله ، وإقام
الصلاة ، وإيتاء الزكاة ، و صوم رمضان ، وحج البيت من استطاع إليه سبيلا .
“(Pasal) Rukun Islam itu ada lima:
Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke
Baitullah bagi yang mampu menempuh perjalananya.”[1]
(أركان الإسلام خمسة)
asy-Syaikh Nawawi al-Bantani rahimahullah
berkata:
أركان
الإسلام خمسة ، فلا ينبغي
بغيرها ، فإضافة
الأركان من إضافة الأجزاء إلى الكل ،
أي الدعائم و الأساس و الأجزاء التي يتركب الإسلام منها خمسة ،
فلا يكون من غيرها .
“Rukun Islam itu ada lima, maka Islam tidak dapat terbangun
dengan selainnya. Adapun idhafah lafazh al-Arkan tergolong idhafah al-Ajzai
ilal Kulli (penyandaran bagian-bagian dari sesuatu kepada keseluruhannya).
Maksudnya adalah tiang-tiang penyangga, asas-asas dan bagian-bagian yang agama
Islam disusun darinya itu ada lima, maka tidak ada dari selainnya.”[2]
asy-Sayyid Ahmad bin
‘Umar asy-Syathiri rahimahullah berkata:
الركن لغة جائب الشيء الاقوى ،
واصطلاحا عبارة عن جزء من الماهية لا تتحقق إلا به . والإسلام لغة الإستسلام
والإنقياد ، وإصطلاحا الإنقياد للأحكام الشرعية .
“Rukun secara bahasa adalah bagian dari sesuatu yang
terkuat, dan secara istilah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dapat
mencapai hakikatnya kecuali dengan rukun tersebut. Sedangkan Islam secara
bahasa adalah pasrah dan tunduk, dan secara istilah adalah tunduk dan patuh
sesuai hukum-hukum syari’at.”[3]
asy-Syaikh Muhammad bin
‘Abdul Wahhab at-Tamimi rahimahullah berkata:
الإسلام هو الاستسلام لله
بالتوحيد والانقياد له بالطاعة ، والبراءة من الشرك وأَهله .
“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan bertauhid,
tunduk patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan
pelakunya.”[4]
Arkan (أركان) merupakan bentuk jamak dari rukun (ركن) yang secara bahasa adalah bagian dari sesuatu yang terkuat,
dan secara istilah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dapat mencapai
hakikatnya kecuali dengan rukun tersebut. Makna Islam (الإسلام) secara bahasa adalah
tunduk, patuh dan berserah diri. Sedangkan secara istilah bermakna berserah diri kepada Allah subahanhu wa
ta’ala dengan bertauhid, tunduk
patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan
pelakunya dengan mengikuti syari’at yang telah dibawakan oleh Nabi Muhammad shalalllahu
‘alaihi wa sallam.
Sehingga makna dari
Rukun Islam (أركان الإسلام) adalah bagian atau asas yang Islam dibentuk darinya, yaitu ada
lima perkara yang tidak ada selain darinya. Dan bagian atau asas ini berjumlah
lima yaitu: 1) Bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan
benar selain Allah subhanahu wa ta’ala dan bahwasanya Muhammad adalah hamba
dan utusan Allah, 2) Mendirikan shalat, 3) Menunaikan zakat, 4) Puasa Ramadhan
dan 5) Haji ke Baitullah bagi yang mampu dalam perjalanan. Dalil yang mejadi
landasan tentang rukun Islam ini adalah hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ
شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ
وَصَوْمِ رَمَضَانَ .
“Islam dibangun diatas lima perkara, yaitu: bersaksi
bahwasanya tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan
bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, berhaji ke Baitullah dan puasa Ramadhan.”[5]
Juga riwayat dari ‘Umar
bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
اْلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ
الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ
إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً .
“Islam itu adalah bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang
berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan
menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana.”[6]
Jika diperhatikan dari
segi pengamalan, maka rukun Islam ini terbagi menjadi empat kelompok, yaitu:
1.
Amal i’tiqadiyah yaitu Syahadat,
2.
Amal badaniyah yaitu shalat dan puasa,
3.
Amal maliyah yaitu zakat,
4.
Amal badaniyah dan maliyah yaitu haji.
Demikianlah
penjelasan mengenai makna Rukun Islam. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita untuk memahaminya. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
[1]
Matan Safinah an-Najah, hal. 15-16
[2]
Kasyifah as-Saja, hal. 35-36
[3]
Nail ar-Raja’, hal. 10
[4]
al-Ushul ats-Tsalatsah wa Adilatuha, hal. 14
[5]
HR. al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16
[6]
HR. Muslim no. 8
Referensi
- al-Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari. Shahih al-Bukhari. 1419 H. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- al-Imam Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Shahih Muslim. 1419 H. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- as-Sayyid Ahmad bin Umar asy-Syathiri. Nail ar-Raja’ bi Syahr Safinah an-Naja’. 1392 H. Mathba’ah al-Madani Kairo.
- asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab. al-Ushul ats-Tsalatsah wa Adilatuha. 1420 H. Dar ats-Tsuriyya lin Nasyr wa at-Tauzi’ Riyadh.
- asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi. Kasyifah as-Saja Syarh Safinah an-Naja. 1432 H. Dar Ibn Hazm Beirut.
- asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami. Matnu Safinah an-Najah fii Maa Yajibu ‘Ala al-Abdi li Maulah. 1430 H. Dar Ibn Hazm Beirut.
0 Comment for "Rukun Islam"