Syair Wanita Lembah Pada Khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah

Tahun-tahun kesengsaraan telah menertawai kami, Dan berbagai malapetaka hari telah menimpa kami, Kami pun datang menengadahkan tangan (agar mendapat bantuan), (Inilah kami) wanita-wanita (lemah) yang mencari bekal dan makanan, Maka carilah pahala dan ganjaran pada diri kami, Wahai para peziarah rumah yang terjaga kehormatannya (Ka’bah)


Dalam Kitab Harun Ar-Rasyid Al-Khalifatul Mazhlum hal. 149, Al-Ashma’i seorang penyair Arab yang tersohor, mengkisahkan: “Suatu ketika aku menemani Harun Ar-Rasyid dalam sebuah perjalanan Haji. Kami pun berlalu di sebuah lembah, ada seorang wanita di sisi lembah tersebut. Di tangannya, ada bejana. Seraya menghadapkan bejananya padaku (seolah ia hendak meminta sesuatu), dia bersenandung dalam syairnya:

طَحْطَحَتْنَا طَمَاطِمُ الأَعْـوَامِ
وَرَمَتْنَا حَوَادِثُ الأيـَّـــامِ
فَأَتَيْنَا نـَمُـدُّ أَكُفًّــا
نَائِلاَتٌ لِزَادِكُمْ وَالطَّعَــــــامِ
فَاطْلُبُوْا الأَجْرَ وَالْمَثُوْبَةَ فِيْنَـا
أَيُّهَا الزَّائِرُوْنَ بَيْتَ الْـحَرَامِ

Tahun-tahun kesengsaraan telah menertawai kami
Dan berbagai malapetaka hari telah menimpa kami
Kami pun datang menengadahkan tangan (agar mendapat bantuan)
(Inilah kami) wanita-wanita (lemah) yang mencari bekal dan makanan
Maka carilah pahala dan ganjaran pada diri kami
Wahai para peziarah rumah yang terjaga kehormatannya (Ka’bah)

Kata Al-Ashma’i: “Aku pun bergegas menuju Harun Ar-Rasyid dan menceritakan rintihan dan keluh kesah wanita tersebut. Harun Ar-Rasyid lantas berjalan mencari sendiri wanita malang itu. Manakala ia telah berada di hadapannya, dan mendengar kisahnya, Harun Ar-Rasyid pun menangis. Ia segera memerintahkan pelayannya untuk memenuhi bejana wanita itu dengan emas.”


Inilah kedermawanan seorang Harun Ar-Rasyid, pemimpin besar Islam di zamannya. Kedermawanan yang sudah selayaknya diteladani oleh para pemimpin kita terhadap rakyatnya yang lemah dan tertindas.

0 Comment for "Syair Wanita Lembah Pada Khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top