Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah salah seorang contoh pahlawan sejati. Kita
patut meneladani keberanian dan strategi beliau dalam menghadapi orang-orang
kafir.
Sepanjang sejarah
manusia, akan selalu muncul apa yang disebut pahlawan. Dia menjadi idola pada
masanya dan tentu disegani. Terkadang, apapun yang berhubungan dengannya akan
diburu pengagumnya. Bagaimana tidak bila anak-anak, bahkan diri kita sendiri
menganggap semisal tokoh Spiderman, Robo Cup, Hulk, Wonder Woman, Zorro, Rambo
dan Robin Hood, sebagai pahlawan karena mereka berhasil menumpas kejahatan dan
melenyapkan kemurkaan. Meski sebenarnya mereka adalah pahlawan hasil rekayasa
manusia, khususnya usaha orang-orang barat yang mencoba mengalihkan perhatian
manusia khususnya umat islam dari realita nyata ke dalam dunia maya.
Namun tak bisa
dipungkiri, munculnya pahlawan hasil skenario manusia yang ditayangkan audio
visual mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan orang yang
mengidolakannya. Umpamanya anak kita minta dibelikan replika gambar dan
seperangkat alat yang dipakai Zorro, karena dia memang ngefans dengan pahlawan
yang gemar bertopeng dan memakai busana hitam-hitam. Selanjutnya dia bergaya
melakukan aksinya sebisa mungkin meniru adegan idolanya.
Harusnya sebagai
orang tua, kita tidak menuruti dan memperhatikan kemauannya sebatas itu. Lebih
jauh lagi, kita mencoba menanamkan pelajaran apa yang menjadi ciri khas Zorro
kepadanya, seperti adanya proses belajar untuk menggapai sesuatu, keberanian
menentang kedzaliman, semangat membantu kaum lemah dan mengutamakan kepentingan
bersama. Pada akhirnya, bila kita berhasil menancapkan dasar-dasar itu, maka
anak yang merasa mempunyai idola, kepribadiannya akan tumbuh dengan baik. Kalau
bisa sehebat dan setangguh pahlawannya.
Sejatinya, pahlawan
ada dalam realitas kehidupan, bukan dalam imajinasi. Pahlawan adalah orang yang
menonjol karena keberanian, keperkasaan dan rela berkorban dalam membela
kebenaran. Pahlawan merupakan pejuang yang gagah berani. Gagah bukan arti
secara fisik. Mereka tidak harus keren, gemuk, tinggi, ganteng maupun cantik.
Orang yang kerempeng, kecil, kurus dan pendek bisa dikukuhkan sebagai pahlawan.
Pahlawan tidak takut terhadap teror yang ditujukan pada diri dan orang-orang
disekitarnya. Mereka malah menghadapinya secara tenang. Tidak ada kekhawatiran
dan kegentaran dalam kamus hariannya.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah salah seorang contoh pahlawan sejati. Kita patut
meneladani keberanian dan strategi beliau dalam menghadapi orang-orang kafir.
Kerelaannya berjuang menyebarkan agama islam dalam komunitas yang kurang
menguntungkan, meski beliau dicaci, mendapat perlakuan yang tidak baik, bahkan
mempertaruhkan nyawanya, namun beliau tidak patah semangat. Inilah sisi lain
seorang pahlawan, yakni senantiasa melihat fokus sasaran yang ingin dituju
dengan tetap berpijak pada aturan dan pengalaman yang lalu serta
memperhitungkan kemungkinan terburuk yang bakal dialami.
Nama seorang pahlawan
akan senantiasa harum selagi orang menyebutnya. Cara menghormati para pahlawan
yang telah tiada bukan sekedar membingkai indah gambarnya, memasang fotonya
dalam sudut-sudut ruangan maupun memperingati hari kelahiran dan merayakan
moment penting yang terkait dengan legenda mereka. Lebih penting dari itu, kita
mempelajari sejarah hidupnya, menelusuri segenap kepribadiannya, menangkap ide
dan semangatnya serta mempraktekannya dalam kenyataan hidup, semoga.
0 Comment for "Pahlawan"