Awas !!! 2017 - 100 Tahun Kebangkitan Komunis


            Komunis secara bahasa memiliki akar kata dari bahasa inggris commnune yaitu bersama. Dalam istilah yang bekembang komunis memiliki makna bahwa segala hal yang berkaitan dengan kepemilikan individu dapat dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat. Seseorang yang memiliki tanah misalnya memiliki kewajiban menyerahkan hasilnya pada negara untuk dinikmati oleh seluruh kalangan dan dia tidak memiliki hak pribadi untuk menikmati hasilnya. Ideologi Komunisme ini pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx, seorang filsuf Yahudi berkebangsaan Prusia. Komunisme pada awal kelahirannya adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19 yang menggambarkan bahwa hak milik dari aset negara dapat dinikmati oleh perseorangan. Maka Komunisme menuntut hak-hak kaum proletar (Buruh) agar mendapatkan kesjahteraan ekonomi.

            Pada abad selanjutnya. Yaitu awal abad ke-20 meletuslah Revolusi dibawah pimpinan Lenin yang berpaham komunis dan terpengaruh oleh pemikiran Karl Marx. Setelah merebut Petograd, Ibukota Rusia saat itu maka pemerintahan diambil alih oleh Alexander Kerrensky dan menggantikan Kaisar Tsar Nikolas II karena dianggap tidak kompeten. Revolusi ini terjadi pada tanggal 25 Oktober 1917 dalam penanggalan Julian (sistem penanggalan kerajaan) walaupun dalam penanggalan Gregorian (modern) bertepatan dengan tanggal 07 November 1917. Itulah mengapa Revolusi ini dinamakan Revolusi Oktober.

Pergerakan Komunisme di Indonesia

Awal masuknnya komunisme di Indonesia adalah ketika berdirinya Organisasi Sarekat Islam tanggal 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi. Dari tubuh Sarekat Islam ini munculah 2 tokoh yaitu Semaun dan Darsono yang berhaluan kiri dan membentuk Partai Komunis Indonesia pada 1924. Sejarahnya berawal dari seorang tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet yang mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Awalnya Partai ini berasimilasi dengan Sarekat Islam (SI), namun perpecahan terjadi karena perbedaan pendapat diantara anggotanya yang menganggap apa yang terjadi di Rusia berupa revolusi harus terulang di Indonesia sebagai manifestasi doktrin dan keyakinan yang dianut para anggota komunis. Sneevlietlah yang pertama kali mencetuskan ide pergerakan ini meskipun pada awal pembentukan ISDV tidak memilki visi untuk merongrong kekuasaan kolonial Belanda. Setelah Sarekat Islam melaksanakan Disiplin Partai, yaitu agar anggotanya dilarang memiliki identitas ganda dalam organisasi perjuangan, maka secara resmi ISDV memisahkan diri dari SI dan merubah nama menjadi PKI.

Dalam 5 dekade saja (1924-1965) PKI telah melakukan banyak sekali pemberontakan, baik ketika Indonesia dibawah pemerintahan kapitalis Belanda maupun ketika Indonesia telah merdeka dan berdaulat. Ada tiga pemberontakan besar yang tercatat dalam sejarah, yang terkenal adalah pemberontakan  di Jawa Barat dan Sumatera Barat pada tanggal 12 November 1926. Peristiwa ini langsung ditanggapi oleh pemerintah Belanda dengan brutal. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan lalu 1.380 kader PKI dibawa ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua. Banyak yang meninggal di dalam tahanan. Pada tahun 1927 PKI resmi dilarang keberadaannya dalam pemerintahan. Dalam Hal ini, Komunis pun terpecah menjadi 2, satu lebih represif dengan senjata dan yang lain lebih moderat dengan melakukan pendekatan pada pemerintahan. Tan Malaka adalah tokoh kunci yang mengkhianati paham represif Stalin (tokoh revolusioner yang menggulingkan kekuasaan Kaisar Rusia dengan darah). Dia terpengaruh oleh paham Trotsky  (pendekatan dengan jalan moderat kepada pemerintah) sehingga dihujat oleh kaum Proletar (Buruh) dan kaum tani yang anti tuan tanah (Borjuis).

Kemudian pada tahun 1948, tepatnya pada tanggal 18 September dibawah pemerintahan Indonesia PKI kembali berulah dan membuat kekacauan dimana-mana, khususnya di pulau Jawa. Tokoh Kunci dalam peristiwa ini adalah Musso dan Amir Sjarifuddin. Musso adalah seorang yang berpaham Marxisme-Leninisme. Setalah kembali dari pengasingannya di Soviet, Dia Berkoalisi dengan Amir Sjarifuddin yang kecewa dan tidak setuju atas Pencopotannya dari Kabinet RI dan digantikan oleh Muhammad Hatta sebagai imbas dari Perjanjian Renville.

Pemberontakan ini terjadi di Madiun dan dimobilisasi oleh PKI dan dan partai-partai kiri lainnya yang tergabung dalam “Front Demokrasi Rakyat” (FDR). Partai yang tergabung didalamnnya adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Buruh Indonesia (PBI) dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Inisiasi Musso dan partai ini adalah berusaha menduduki Madiun dan pada hari yang sama yaitu pada tanggal 18 September 1948 diproklamirkan berdirinya “Republik Soviet Indonesia.” Dan pada hari berikutnya PKI/FDR mengumumkan pembentukan pemerintahan baru. Dalam peristiwa ini, R.M. Suryo selaku gubernur Jawa Timur dan dokter pro-kemerdekaan Moewardi serta tokoh politik dan agama menjadi tumbal atas kebiadaban PKI karena bersebrangan dan melawan PKI.

Cara yang dilakukan sebelum mengadakan pemberontakan dan pendudukan kekuasaan oleh Musso adalah dengan melakukan penculikan dan pembunuhan kepada orang-orang yang dianggap musuh di kota Surakarta. Kemudian mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi, agitasi (hasutan yang dilakukan oleh tokoh politik untuk melakukan aksi) dan melakukan kekacauan dimana-mana serta mengadu domba satuan TNI setempat sehingga perhatian pun teralihkan untuk menguasai Madiun.

Akhirnya Pemerintah RI saat itu menurunkan Resimen TNI yang tidak ikut diadu domba untuk mengamankan wilayah Surakarta dan yang memegang komando saat itu adalah Kolonel Gatot Subroto. Hingga pada akhirnya Musso pun berhasil ditembak mati setelah melarikan diri ke Sumoroto, sebelah barat Ponorogo. Sedangakan Amir Sjarifuddin dan anggota lainnya ditahan dan dijatuhi hukuman mati. Sisa-sisa dari anggotanya melarikan diri ke Kediri, Jawa Timur.

Sejarah berdarah kembali terulang. Kala Indonesia telah menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup pada 15 Mei 1963, pada saat itu PKI adalah partai resmi yang diakui negara dan berafiliasi dengan NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis) dan adanya usulan dari PKI untuk membentuk angkatan ke-5. Artinya Setelah barisan komando di kendalikan oleh Angkatan Darat, Laut, Udara dan kepolisian, maka kaum Sosialis Komunis ingin agar para buruh dan tani dipersenjatai untuk memperkuat angkatan bersenjata. Hal ini menimbulkan reaksi penolakan terutama dari para jenderal angkatan darat. Mereka khawatir pemberontakan yang terjadi di RRC terjadi pula di Indonesia karena kaum buruh yang dipersenjatai.

Kekhawatiran ini tidak segera ditanggapi oleh presiden, karena pada saat itu Indonesia lebih condong ke Uni soviet dan anti Amerika dan Soekarno terpengaruh oleh paham pemerataan yang semu. Bahkan ketika Soekarno sakit, beliau mendatangkan dokter dari RRC, bukan dari barat.

Salah satu tokoh Komunis saat itu, D.N. Aidit kemudian mengadakan rapat rahasia dan tertutup untuk menghembuskan isu adanya kudeta dari pasukan Chakra Birawa (Paspampres sekarang) dan mengumpulkan anggota militer yang pro komunis untuk menculik para Jenderal Angkatan Darat dan dipaksa agar menanda tangani surat bahwa jenderal hendak mengkudeta pemerintahan yang sah sehingga kaum Komunis memiliki alasan untuk membubarkan pasukan Chakra Birawa.

Pada tanggal 30 September 1965, 5 hari sebelum peringatan hari TNI nasional (05 Oktober 1965) para tentara dibawah kolonel Untung dan Letnan lainnya menculik 7 jenderal Angkatan Darat diantaranya :
1.       Ahmad Yani, Jend. Anumerta (tewas ditembak dirumahnya)
2.       Donald Ifak Panjaitan, Mayjen. Anumerta (meninggal di Lubang Buaya)
3.       M.T. Haryono, Letjen. Anumerta (meninggal di Lubang Buaya)
4.       Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta (ajudan Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution, diculik dan dibunuh di lubang buaya karena karena mengaku sebagai Jenderal A.H. Nasution)
5.       Siswono Parman, Letjen. Anumerta ( disiksa dan dibantai di Lubang Buaya)
6.       Suprapto, Letjen. Anumerta (Dibantai di Lubang Buaya)
7.       Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen. Anumerta (Dibohongi oleh para penculik bahwa beliau dipanggil presiden kemudian dibantai di Lubang Buaya)

Pagi harinya, tepat tanggal 01 Oktober PKI berhasil menduduki RRI (Radio Republik Indonesia) dan mengumumkan bahwa Jenderal dan para perwira TNI telah membentuk Dewan Jenderal yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Hingga pada akhirnya RRI berhasil diduduki kembali dan dibawah komando letjen Soeharto, maka PKI pun ditumpas hingga ke akar-akarnya atas perintah presiden dalam Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).

Sejarah yang Berbicara

Jumlah korban yang menjadi kebiadaban Komunis di Indonesia menjadi hal yang serius untuk disampaikan. Ketika terjadi pemberontakan 1948 di Madiun, PKI melakukan penjarahan, menembak siapa saja yang dianggap musuh dan menyembelih para petinggi Masjoemi dan PNI. Mayat-mayat bergeletakan di jalan. Hari itu menjadi peristiwa yang tak terlupakan dalam ingatan sejarah karena yang menyaksikan peristiwa itu adalah anak-anak dan juga ibu-ibu serta kaum yang tertuduh melawan PKI tidak luput dari pembantaian massal tersebut. Seorang wartawan Sin Po yang berada di Madiun, menuliskan detik-detik ketika PKI pamer kekejaman itu dalam reportase yang berjudul: ‘Kekedjeman kaoem Communist; Golongan Masjoemi menderita paling heibat; Bangsa Tionghoa “ketjipratan djoega.’

Kemudian pada awal Januari 1950, pemerintah membongkar sumur-sumur “neraka” yang digunakan oleh PKI untuk mengubur korban penyiksaan oleh FDR/PKI. Berpuluh-puluh ribu masyarakat menyaksikan peristiwa langka ini dan banyak diantara mereka yang mencari anggota keluarganya yang diculik PKI. Kebanyakan dari korban adalah politisi, tokoh agama, polisi, dan rakyat yang anti terhadap PKI. Lokasi penggalian sumur itu terletak di kab. Magetan Jawa Timur.

Runtuhnya komunis di Soviet

Awal runtuhnya komunis di Uni Soviet adalah saat presiden Mikhail Gorbachev memberikan kebijakan Glasnost dan perestroika. Glasnost memiliki makna bahwa semua rakyat diberikan kebebasan berpendapat dalam politik, sosial dan bebas mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kesejahteraan rakyat. Dan Perestroika artinya melakukan restrukturisasi atas ranah ekonomi sehingga usaha bisnis  milik swasta diperbolehkan untuk berada dalam negeri. Gorbachev menerapkan kebijakan politik ini dengan harapan dapat menarik simpati dan dukungan dari rakyatnya dan mereka mengetahui kondisi pemerintahan yang sesungguhnya. Namun bukan keuntungan yang didapatkan dari kebijakan ini, rakyat semakin tahu kasus-kasus korupsi yang terjadi di tubuh pemerintahan dan memburuknya situasi ekonomi dalam negeri. Hubungan luar Negeri Soviet dengan negara Satelitnya berjalan stagnan karena ideologi yang tertutp sehingga dari segi industri kalah jauh denga negara yang terbuka seperti AS contohnya. Ditambah dengan kebocoran reaktor Nuklir dan efek pencemaran yang dihasilkan di Chernobyl. Hal ini membuat rakyat turun ke jalan dan berniat mengadakan revolusi dimana-mana menuntut pencopotannya sebagai presiden karena kebiajakannya banyak yang bersifat kolot dan dikhawatirkan menghancurkan masa depan Rusia. Rakyat ingin bebas dari kungkungan rezim, tidak diintai oleh Polisi Rahasia dan mampu mengelola aset pribadi dengan bebas pula. Akhirnya pada tanggal 25 Desember 1991, Mikhail Gorbachev resmi mengundurkan diri dari kursi kepresidenan. Maka berakhirlah masa imperium Uni Soviet dan berkahir pula era perang dingin.

Kritik Terhadap pemikiran Karl Marx

Harun Hadiwijono dalam bukunya Sari Sejarah Filsafat Barat mengutip pandangan Karl Marx tentang agama. Karl Marx berkesimpulan bahwa sebelum orang dapat mencapai kebahagiaan yang senyatanya, agama haruslah ditiadakan karena agama menjadi kebahagiaan semu dari orang-orang tertindas. Namun, karena agama adalah produk dari kondisi sosial, maka agama tidak dapat ditiadakan kecuali dengan meniadakan bentuk kondisi sosial tersebut. Marx yakin bahwa agama itu tidak punya masa depan. Agama bukanlah kecenderungan naluriah manusia yang melekat tetapi merupakan produk dari lingkungan tertentu. Bahkan Marx berpendapat bahwa agama adalah candu yang berbahaya dan dapat merusak tatanan masyarakat.

Dalam hal demikian ia berusaha menjelaskan alam raya sesuai dengan persepsinya semata,  bahwa alam semesta terdiri dari unsur materi saja.Bahkan ia tidak mampu menjelaskan dari mana asal muasal angka 1. Sebagaimana angka1+1=2 lalu darimana angka satu itu berasal? Ia bukan berasal dari nol (nothing) dan ia adalah asal dari segala sesuatu. Begitupun Alam Raya ini, pasti memiliki unsur penciptaan didalamnya dan ada kekuatan transenden (maha Kuasa) yang memberikan keteraturan di alam raya ini. Yang Maha Awal lagi Maha Akhir.

Dikisahkan Imam Abu Hanifah rahimahullah ditantang berdebat oleh seorang atheis (paham yang meyakini bahwa alam raya hanya terdiri dari unsur materi saja). Setelah mengadakan janji jam sekian akan bertemu, ternyata sang imam belum kunjung datang. Orang atheis ini pun kesal dan berkata: “sungguh memalukan sekali, masa agamanya mengajarkan untuk tidak disiplin.” Ketika datang, sang imam ditegur mengapa ia terlambat datang. Dia menjelaskan alasan keterlambatannya: “Tadi sewaktu aku hendak mencari tumpangan untuk melewati sungai besar yang mengarah kesini, aku melihat sebongkah kayu lewat kemudian membelah dirinya sendiri lalu paku-paku pun berdatangan dan menancap dikayu itu hingga terbentuklah sebuah perahu dan akupun dapat sampai kesini. Mendengar penuturan yang demikian, sang atheis pun tertawa mengejek: “Mana ada kayu terbelah sendiri hingga menjadi sebuah perahu? Barangkali otak anda perlu dicerdaskan.” Lalu sang imam menanggapi: “Kalau begitu, mengapa engkau meyakini alam semesta ini terjadi dengan sendirinya? Bukankah hal yang mustahil ketika alam sebesar ini tidak ada yang menciptakan.” Mendengar penuturan sang imam, akhirnya orang itu sadar dan bertaubat dari kekufurannya.

Komunisme Versus Islam

Komunisme menganggap bahwa Agama adalah musuh terbesar yang bisa menghancurkan tataran masyarakat. Sebenarnya doktrin ini lahir atas kekecewaan bangsa eropa terhadap kesewenangan gereja yang menjarah harta rakyat dengan dalih bahwa itu adalah perintah dari Tuhan. Sehingga pada abad ke-16 mulai muncul massa Renaissance (zaman pencerahan) yaitu bahwa agama harus dihapuskan karena dapat merenggut kebebasan individu. Lahirlah paham materialis yang mengatakan bahwa kebahagiaan terletak pada apa yang dimilki dari harta kekayaan dan perabotan yang mewah. Paham ini pun dibantah sehingga lahirlah komunis yang menginginkan pemerataan dalam aspek individu untuk kesejahteraan. Yang menjadikannya ekstrim adalah orang komunis tidak mempercayai akan adanya hari pembalasan, keadaan setelah kematian dan menganggapnya hanya ramalan saja yang belum tentu terbukti. Dan mereka meyakini bahwa Islam dapat menjadi penghambat gerakan mereka karena islam dianggap meruntuhkan tataran masrayakat yang seimbang dan tidak di batasi oleh status/kasta dalam agama. Bahkan mereka menghalalkan darah orang lain agar keinginannya terwujud. Kekuasaan, harta dan jabatan adalah impian mereka. Konsep Komunis adalah barang usang bagaikan sampah perdaban dan zaman. Dalam penerapannya, seseorang tidak diperkenankan memiliki tanah garapan sendiri. Semuanya milik negara. Dia hanya mengolah saja sedangkan hasilnya dinikmati oleh negara. Sedangkan Islam memiliki konsep zakat, yaitu kewajiban mengeluarkan harta apabila telah mencapai ukurn dan waktu yang telah ditentukan dalm agama. Itupun tidak lebih besar daripada pajak, sekira 2,5 % dari harta keseluruhan. Model negara yang telah sukses mengolah dana zakat di dunia adalah Turki dan Arab Saudi. Kedua negara ini tidak lagi membangun infrastruktur berdasarkan pajak, akan tetapi dananya diambil dari harta zakat karena rakyatnya mayoritas telah makmur.kesadaran akan membayar zakat inilh yang akhirnya mebuat kedua negara ini menjadi negara maju di Asia. Kiranya kisah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah bisa menjadi acuan akan makmurnya Sistem Islam. Petugas zakat di afrika  pada masa Beliau menyerukan kepada seluruh rakyatnya untuk mengambil harta zakat yang dimumkan selama satu bulan. Namun, sampai hari terkahir tidak seorangpun yang mau mengambil harta itu. Ternyata khalifahnya lah yang lebih membutuhkan.

Kesimpulan


Kehancuran suatu negeri dapat dilihat dari sistem apa yang dianut oleh negeri itu, ketika yang menguasai pemerintahan adalah orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya semata, maka tunggulah lehancurannya. Melihat berbagai pergolakan yang terjadi di seluruh penjuru negeri, Ini seperti pepatah Bagaikan api didalam sekam. Dari luar terlihat biasa saja, namun didalamnya membara dan siap untuk terbakar. Dan bahwa tuhan yang disembah selain Allah yang maha Esa dalah hawa nafsu. Oleh karena itu, sudah seyogyanya sebagai seorang muslim untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi karena bahasa yang dikenal oleh mereka adalah bahasa pedang/senjata. Dan melihat sinyalemen yang terjadi sebagai momentum kebangkitannya bukan tidak mungkin mereka akan melakukan gerakan yang lebih besar dan massiv untuk merongrong negeri ini. Semoga bermanfaat.

0 Comment for "Awas !!! 2017 - 100 Tahun Kebangkitan Komunis"

Rasulullah ï·º bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top