“Dan
kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan
gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah
yang melakukannya.” (QS. al-Anbiya' [21] : 79)
Ada
sebuah kisah yang cukup menarik yang terjadi pada masa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dimana beliau saat itu
masih berusia remaja. Dengan kecerdasan beliau, beliau mampu menyelesaikan
sebuah permasalahan yang cukup rumit dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala. Permasalahan itu adalah mengenai pemilihan
siapakah yang layak menjadi ibu dari seorang bayi yang diperebutkan. Kisah ini
diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari rahimahullah
dan al-Imam Muslim rahimahullah dalam
kitab Shahih mereka.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bercerita:
كَانَت امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا ابْنَاهُمَ، جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بِابْنِ إِحْدَاهُمَ، فَقَالَتْ لِصَاحِبَتِهَا إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ، وَقَالَت الْأُخْرَى إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ، فَتَحَاكَمَتَا إِلَى دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام فَقَضَى بِهِ لِلْكُبْرَى، فَخَرَجَتَا عَلَى سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام فَأَخْبَرَتَاهُ، فَقَالَ: ائْتُونِي بِالسِّكِّينِ أَشُقُّهُ بَيْنَهُمَ، فَقَالَت الصُّغْرَى: لَا تَفْعَلْ يَرْحَمُكَ اللَّهُ هُوَ ابْنُهَ، فَقَضَى بِهِ لِلصُّغْرَى
“Dahulu kala ada dua
orang wanita yang keduanya memiliki seorang bayi. Pada suatu hari datanglah
seekor serigala memangsa salah satu dari bayi kedua wanita tersebut. Berkata
salah satu dari keduanya: “Serigala itu
telah memangsa bayimu.” Wanita yang lain menjawab: “Tidak, serigala itu justru
telah memangsa bayimu.” Maka keduanya berhukum kepada Nabi Dawud ‘alaihis salam.
Nabi Dawud ‘alaihis salam memutuskan bahwa bayi yang selamat dari serangan
serigala adalah milik wanita yang lebih tua. Kemudian keduanya keluar menuju
kediaman Nabi Sulaiman ‘alaihis salam lalu menceritakan kasus mereka. Nabi
Sulaiman ‘alaihis salam berkata: “Berikan kepadaku sebilah pisau akan kubelah
anak ini menjadi dua.” Maka berkata wanita yang lebih muda: “Semoga Allah
merahmatimu, berikanlah anak ini padanya (yaitu kepada wanita yang lebih tua),
jangan kau belah dia menjadi dua.” Nabi Sulaiman ‘alaihis salam pun memutuskan
bahwa anak tersebut milik wanita yang lebih muda.” (HR. al-Bukhari no 6769
Muslim no 1720)
Kisah ini memberikan
pelajaran kepada kita bahwa cinta seorang ibu mampu mengalahkan segalanya.
Cinta juga dapat membuktikan kejujuran seseorang. Wanita yang layak menjadi ibu
adalah wanita yang memberikan rasa cinta dan kasih sayang pada anak-anaknya.
Cinta itu bukan hanya dengan pengakuan tapi butuh dengan pembuktian.
Demikianlah sedikit pelajaran dari kisah ini dan masih banyak pelajaran dan
hikmah yang bisa kita gali darinya.
Nabi Sulaiman ‘alaihis salam Menjadi Raja Bani Israil
Interaksi Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dengan Bangsa Jin dan Hewan
Kisah Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dan Bilqis Ratu Saba
0 Comment for "Kecerdasan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam: Siapakah Ibu Kandung yang Sebenarnya?"