Kisah Nabi Daniyal 'alaihis salam di Gua Singa

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. an-Nisa’ [4] : 164)

Nabi Daniyal ‘alaihis salam adalah seorang nabi dari kalangan Bani Israil. Nabi Daniyal ‘alaihis salam adalah pemilik Kitab Daniel, yaitu salah satu kitab Perjanjian Lama. Secara nasab, beliau masih keturunan dari Nabi Dawud ‘alaihis salam. Beliau hidup sekitar tahun 620 SM hingga 538 SM. Secara etimologi, nama Daniyal berasal dari bahasa Ibrani Daniel yang bermakna Allah adalah Hakimku. Nabi Daniyal ‘alaihis salam adalah seorang nabi yang riwayatnya tidak dikisahkan dalam al-Qur’an, namun riwayat beliau banyak ditemukan dalam sejarah Islam khususnya pada masa penaklukan Iskandariyah pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. an-Nisa’ [4] : 164)

Diriwayatkan jauh setelah Nabi Musa ‘alahis salam wafat, ada seorang nabi pada masa Bani Israil yang dipanggil Daniyal. Dia didustakan oleh kaumnya, bahkan akhirnya dia diciduk oleh raja yang berkuasa saat itu yaitu raja Nebukadnezar dan dilemparkan ke hadapan beberapa ekor singa yang sengaja dibuat lapar di dalam sebuah sumur.

Ketika Allah subhanahu wa ta’ala melihat ketawakalan dan kesabarannya demi menuntut sesuatu yang ada di sisi-Nya, maka Allah subhanahu wa ta’ala mencegah mulut-mulut singa itu untuk memangsanya bahkan sampai Nabi Daniyal ‘alaihis salam berdiri dengan kedua kakinya di atas kepala singa-singa yang sudah tunduk dan tidak lagi membahayakan itu. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mengirim Nabi Aramiya ‘alaihis salam seorang Nabi bani Israil dari Syam sehingga Nabi Daniyal ‘alaihis salam dapat terbebas dari kesulitan ini dan menumpas orang yang ingin membinasakan Nabi Daniyal ‘alaihis salam.

Raja Nebukadnezar telah melatih dua singa untuk berburu dan meletakkannya di dalam sebuah sumur. Kemudian dia menggiring Nabi Daniyal ‘alaihis salam dan melemparkannya kepada binatang tersebut. Tetapi kedua singa itu tidak menerkamnya. Maka Nabi Daniyal ‘alaihis salam tinggal di dalam sumur dalam jangka waktu yang dikehendaki Allah subhanahu wa ta’ala. Lalu dia ingin makan dan minum sebagaimana manusia lainnya. Maka Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan melalui wahyu kepada Nabi Aramiya ‘alaihis salam yang saat itu berada di Syam, untuk menyediakan makanan dan minuman untuk Nabi Daniyal ‘alaihis salam. Maka dia berkata, “Ya Tuhanku, aku sekarang berada di tanah suci (Baitul Maqdis), sementara Danyial berada di Babilonia di tanah Irak.” Lalu Allah subhanahu wa ta’ala mewahyukan lagi kepadanya, “Siapkanlah apa yang telah Aku perintahkan kepadamu, karena Aku akan kirim utusan yang akan membawamu ke sana beserta apa yang kau persiapkan.” Akhirnya Nabi Aramiya ‘alaihis salam pun melaksanakan perintah tersebut dan Allah subhanahu wa ta’ala mengirim utusan yang membawanya serta makanan yang dipersiapkannya, hingga dia sampai di depan mulut sumur tersebut. Lalu Nabi Daniyal ‘alaihis salam berkata, “Siapa ini?”

Nabi Aramiya ‘alaihis salam menjawab, “Aku Aramiya.”

Nabi Daniyal ‘alaihis salam berkata, “Kenapa kau datang kemari?”

Nabi Aramiya ‘alaihis salam menjawab, “Aku diutus oleh Tuhanmu untuk menemuimu.”

Nabi Daniyal ‘alaihis salam berkata, “Apakah Dia menyebut namaku?”

Nabi Aramiya ‘alaihis salam menjawab, “Ya.”

Nabi Danial ‘alaihis salam berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak melupakan orang yang mengingat-Nya. Segala puji bagi Allah yang tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadaNya. Segala puji bagi Allah yang barangsiapa bertawakal kepadaNya, niscaya Dia akan memberi kecukupan kepadanya. Segala puji bagi Allah yang barangsiapa menaruh kepercayaan penuh kepadaNya, niscaya tidak akan Dia pasrahkan urusannya pada yang lain. Segala puji bagi Allah yang telah membalas kebaikan dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan ampunan. Segala puji bagi Allah yang telah membalas kesabaran dengan keselamatan. Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, Dia-lah yang kami percayai, ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, Dia-lah harapan kami, ketika semua cara tertutup di hadapan kami.”

Sebuah makam konon merupakan tempat peristirahatan terakhir Nabi Daniyal ‘alaihis salam terletak di Benteng Kirkuk di kota Kirkuk, Irak. Ada sebuah masjid yang dibangun di atas kubur itu. Masjid itu mempunyai gapura dan tiang-tiang dan dua kubah pada dasar yang dihias. Di sampingnya terdapat tiga buah menara yang berasal dari akhir kekuasaan Mongol. Masjid itu sekitar 400 km persegi, dan di situ ada empat buah makam yang konon merupakan makam Daniyal, Hana, ‘Uzair dan Mikail. Sebuah makam lain di Susa, Iran, juga diklaim sebagai makam Nabi Daniyal ‘alaihis salam. selain itu juga, masyarakat Mesir meyakini bahwa makam Nabi Daniyal ‘alaihis salam terletak di Iskandariyah, Mesir.

Menurut ahli sejarah Islam, kuburan Nabi Daniyal ‘alaihis salam, ditemukan pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Saat itu ketika Iskandariyah berhasil dilumpuhkan oleh Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu pada tahun 641 Masehi, Amr dan para tentara melihat ada tempat bersembunyi yang dikunci dengan gembok besi. Kemudian mereka membukanya, dan ternyata di dalamnya ada lobang kecil yang ditutup dengan marmer berwarna hijau yang ditutup dengan marmer berwarna hijau lainnya. Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada jenazah seorang laki-laki dengan kain kafan yang ditenun dengan benang emas, dan memiliki badan yang sangat besar. Kejadian itu dilaporkan kepada Khalifah Umar, dan Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu segera bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu kemudian menjawab bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Nabi Daniyal ‘alaihis salam. Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu segera memerintahkan Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu untuk mengkafani kembali jenazah tadi dan meminta untuk dikuburkan disebuah tempat yang tidak dapat dijangkau oleh orang-orang. Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu lalu membuatkan kuburannya lagi di kota Iskandariyah yang saat ini di atasnya dibangun sebuah masjid yang diberi nama, Masjid Nabi Daniyal.

0 Comment for "Kisah Nabi Daniyal 'alaihis salam di Gua Singa"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top