“Dan adalah Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang beriman.” (QS. al-Ahzab [33] : 43)
Pada kesempatan kali ini, penulis akan
membahas mengenai makna Yang Maha Pengasih (الرحمن) dan Maha Penyayang (الرحيم) pada Muqadimah kitab Matan Safinah an-Najah karya
asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah. asy-Syaikh Salim
bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah berkata dalam Muqadimah Matan
Safinah an-Najah:
بسم الله الرحمن الرحيم .
الحمد لله رب العالمين ، وبه نستعين على أمور الدنيا
والدين ، وصلى الله وسلم على سيدنا محمد خاتم النبيين ، وآله وصحبه أجمعين ، ولا
حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم .
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji milik
Allah Rabb semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia
dan agama. Semoga shalawat dan salam Allah atas tuan kita Muhammad penutup para
Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua. Tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.”[1]
(الرحمن
الرحيم)
as-Sayyid Ahmad bin Umar
asy-Syathiri rahimahullah berkata:
الرحمن هو المنعم يجلائل النعم الرحيم هو المنعم
بدقائقها
“(ar-Rahman) Dia adalah pemberi nikmat yang besar, dan (ar-Rahim) Dia
adalah pemberi nikmat yang kecil.”[2]
Kalimat الرحمن
الرحيم adalah dua sifat yang dibentuk sebagai
mubalaghah dari kata Rahim (ﺭﺣﻢ) yang
memiliki makna kasih sayang. ar-Rahman (الرحمن) maknanya
lebih unggul dari ar-Rahim (الرحيم) karena
memiliki bentuk dengan tambahan huruf yang lebih banyak dari akar katanya.
Kalimat الرحمن الرحيم merupakan
na’at (نعت) atau sifat dari Allah subhanahu wa
ta’ala. ar-Rahman (الرحمن) bermakna
Allah Maha Pemberi Nikmat yang besar atau lebih jelasnya maknanya adalah kasih
sayang Allah subhanahu wa ta’ala kepada seluruh makhluk di dunia dan
akhirat yang mencakup manusia, hewan, malaikat, tumbuhan dan makhluk Allah
lainnya, baik dia beriman maupun dia adalah seorang kafir sekalipun, dengan
sifat ini kita dapat menyaksikan kasih sayang Allah yang begitu luas sehingga
hewan buas pun menyayangi dan tidak memangsa anaknya sendiri. Sedangkan
ar-Rahim (الرحيم) bermakna Allah Maha Pemberi Nikmat yang
sedikit atau lebih jelasnya maknanya adalah kasih sayang Allah subhanahu wa
ta’ala yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman saja pada hari
kiamat.
Pendapat ini berlandaskan suatu
riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَسْلَمَتْهُ أُمُّهُ إِلَى
الكتَّاب لِيُعَلِّمَهُ، فَقَالَ الْمُعَلِّمُ اكتب ، قال ما أكتب؟ قال بسم
اللَّهِ ، قَالَ لَهُ عِيسَى وَمَا بِاسْمِ اللَّهِ؟ قَالَ الْمُعَلِّمُ مَا
أَدْرِي . قَالَ لَهُ عِيسَى الْبَاءُ بَهاءُ اللَّهِ ، وَالسِّينُ سَنَاؤُهُ ،
وَالْمِيمُ مَمْلَكَتُهُ ، وَاللَّهُ إِلَهُ الْآلِهَةِ ، وَالرَّحْمَنُ رَحْمَنُ
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَالرَّحِيمُ رَحِيمُ الْآخِرَةِ
“Sesungguhnya Isa putra Maryam ‘alaihis salam diserahkan oleh ibunya kepada
guru tulis untuk diajar menulis. Kemudian si guru berkata kepadanya, Tulislah!
Isa ‘alaihis salam bertanya, “Apa yang harus aku tulis?” Si guru menjawab,
“Bismillah.” Isa bertanya kepadanya, “Apakah arti bismillah itu?” Si guru
menjawab, “Aku tidak tahu.” Isa menjawab, “Huruf ba artinya cahaya Allah, huruf
sin artinya sinar-Nya. huruf mim artinya kerajaan-Nya, dan Allah adalah Tuhan
semua yang dianggap tuhan. ar-Rahman artinya Yang Maha Pemurah di dunia dan di
akhirat, sedangkan ar-Rahim artinya Yang Maha Penyayang di akhirat.”[3]
Juga dalam firman Allah subhanahu
wa ta’ala mengenai sifat ar-Rahim (الرحيم) yang hanya dikhususkan bagi orang-orang yang beriman saja, Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman:
وَكانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
“Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.”[4]
Demikianlah penjelasan mengenai makna Yang Maha Pengasih (الرحمن) dan Maha Penyayang (الرحيم) pada Muqadimah kitab Matan Safinah an-Najah karya asy-Syaikh Salim bin
Sumair al-Hadhrami rahimahullah. Semoga Allah memudahkan kita dalam
memahaminya. Wa shallallahu ‘alaa sayyidina Muhammad, wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Referensi
- al-Qur’an al-Kariim.
- al-Hafizh Ismail bin Umar bin Katsir al-Qurasyi ad-Dimsyaqi. Tafsir al-Qur’an al-Azhim (Tafsir Ibnu Katsir). 1420 H. Dar Thayyibah Riyadh.
- as-Sayyid Ahmad bin Umar asy-Syathiri. Nail ar-Raja’ bi Syahr Safinah an-Naja’. 1392 H. Mathba’ah al-Madani Kairo.
- asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami. Matnu Safinah an-Najah fii Maa Yajibu ‘Ala al-Abdi li Maulah. 1430 H. Dar Ibn Hazm Beirut.
0 Comment for "Allah Yang Maha Pengasih (الرحمن) dan Maha Penyayang (الرحيم)"