Pembagian Hamdalah

“Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (QS. al-Anfal [8] : 40)


Melanjutkan pembahasan kitab Matan Safinah an-Najah karya asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah, pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan mengenai pembagian Hamdalah yang penulis kutip dari perkataan as-Sayyid Ahmad bin Umar asy-Syatiri rahimahullah dalam kitab beliau Nail ar-Raja’.

as-Sayyid Ahmad bin Umar asy-Syatiri rahimahullah berkata:

وله أقسام أربعة حمد قديم لقديم وهو حمد الله لنفسه كقوله تعالى نعم المولى و نعم النصير و حمد قديم لحادث وهو حمد الله لبعض عباده كقوله تعالى نعم العبد إنه أواب و حمد حادث لقادم وهو حمدنا لله عز وجل كقولنا الحمد لله و حمد حادث لحادث وهو حمد بعضنا لبعض كقولك نعم الرجل زيد

Para ulama’ membagi pujian menjadi empat:

1.   Hamdu qadim li qadim, yaitu pujian Allah kepada Dzat-Nya sendiri, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

نِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

“Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”[1]

2.  Hamdu qadim li hadits, yaitu pujian Allah kepada sebagian hamba-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

“Dia adalah sebaik-baik hamba, sungguh dia sangat taat (kepada Allah).”[2]

3.    Hamdu hadits li qadim, yaitu pujian kita kepada Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana kita berkata “segala puji hanya milik Allah”

4.    Hamdu hadits li hadits, yaitu pujian sebagian dari kita kepada sebagian yang lain, sebagaimana perkataan “laki-laki itu tampan.”[3]

Demikianlah pembagian Hamdalah. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan dalam memahaminya. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ



[1] QS. al-Anfal [8] : 40
[2] QS. Shad [38] : 30
[3] Nail ar-Raja’, hal. 6

Referensi

  • al-Qur’an al-Kariim.
  • as-Sayyid Ahmad bin Umar asy-Syathiri. Nail ar-Raja’ bi Syahr Safinah an-Naja’. 1392 H. Mathba’ah al-Madani Kairo.

0 Comment for "Pembagian Hamdalah"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top