“Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya.” (QS. An-Nisa’
[4] : 58)
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah
sebelum berangkat belajar ke Madinah untuk belajar kepada Imam Malik rahimahullah,
beliau berkata kepada Ibunya:
“Wahai ibu, berilah saya nasehat!”
Ibunya berkata: “Wahai
anak ku, berjanjilah kepada ku untuk tidak berdusta.”
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah
berkata: “Saya berjanji kepada Allah lalu kepada mu untuk tidak berdusta.”
Beliau waktu usia
nya masih kecil, dibekali oleh ibu nya uang 400 dirham. Beliau menaiki hewan
tunggangannya dan keluar bersama rombongan menuju Madinah, Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
menyimpan uang itu didalam sebuah kantong yang ia jahit disela-sela
bajunya.
Ditengah-tengah
perjalanan ada segerombolan perampok yang merampas seluruh harta rombongan
tersebut, tatkala sampai dihadapan Imam Asy-Syafi'i rahimahullah yang
masih kecil, para perampok itu bertanya: "Apakah kamu membawa uang??"
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah
yang masih kecil ini menjawab: “Iya.”
Para Perampok berkata:
“Berapa??”
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah
menjawab: “Saya membawa uang 400 dirham.”
Para perampok
tersebut tertawa sambil mengejek beliau dan berkata: “Pergilah, apakah kamu
hendak mengolok-olok kami?? Pergilah sana. Apakah orang seperti mu membawa uang
sebanyak empat ratus dirham??”
Kemudian Imam Asy-Syafi'i
rahimahullah berhenti disamping rombongan kafilah yang dirampok.
Pemimpin rampok berkata kepada anak buah nya: “Apakah kalian telah mengambil
semuanya??”
Mereka menjawab: “Ya.”
Pemimpin perampok
bertanya kembali: “Apakah kalian tidak meninggalkan seorang pun??”
Mereka (anak buah)
menjawab: “Tidak, kecuali seorang anak kecil yang mengaku telah membawa uang
sebanyak 400 dirham, namun anak tersebut gila atau hanya ingin mengolok-olok
kita, sehingga kami pun menyuruhnya pergi.”
Pemimpin perampok
berkata: “Bawa anak itu kemari.”
Mereka pun membawa Imam
Asy-Syafi'i kecil rahimahullah. Kemudian pemimpin perampok itu bertanya
kepada beliau: “Apakah kamu membawa uang, wahai anak kecil??”
Imam Asy-Syafi'i
kecil rahimahullah menjawab: “Ya.”
Pemimpin Perampok
berkata: “Berapa uang yang kamu bawa??”
Imam Asy-Syafi'i
kecil rahimahullah menjawab: “Empat ratus dirham.”
Pemimpin perampok
itu bertanya lagi: “Dimana uang itu??”
Lalu Imam Asy-Syafi'i
kecil rahimahullah mengeluarkan uang tersebut dari balik pakaiannya dan
menyerahkannya kepada pemimpin kawanan perampok tersebut..
Pemimpin rampok itu
menuangkan uang-uang tersebut kepangkuannya, lalu ia memandangi Imam As-Syafi'i
kecil rahimahullah dengan keheranan dan berkata: “Kenapa kamu jujur
kepadaku ketika aku tadi bertanya kepadamu, dan kamu tidak berdusta kepadaku,
padahal kamu tahu bahwa uangmu akan hilang??”
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah
pun menjawab: “Saya jujur kepadamu karena saya telah berjanji kepada ibuku
untuk tidak berdusta kepada siapa pun.”
Mendengar penuturan
Imam Asy-Syafi'i kecil rahimahullah itu, tiba-tiba tangan pemimpin perampok
itu berhenti memain-mainkan uang 400 dirham tersebut, karena hatinya telah bergetar
karena hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Lalu pemimpin perampok
itu berkata sambil mengembalikan uang tersebut kepada Imam Asy-Syafi'i kecil rahimahullah:
“Ambillah uangmu, kamu takut untuk mengkhianati janjimu kepada ibumu, sedangkan
aku tidak takut berkhianat kepada janji Allah subhanahu wa ta'ala??
Pergilah, wahai anak kecil dalam keadaan aman dan tenang, karena aku telah
bertaubat kepada Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang melalui
kedua tanganmu dengan taubat ini dan aku tidak akan pernah mendurhakai-Nya lagi
selamanya.”
Kemudian pemimpin
kawanan perampok itu memandang anak buahnya dan berkata :
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya.” (QS. An-Nisa’ [4] : 58)
Lalu anak buahnya
berkata sambil membawa harta dan berbagai perhiasan rombongan kafilah yang
mereka rampok tadi dan mengembalikannya, dan mereka berkata kepada pemimpin
mereka: “Wahai tuan kami, anda telah bertaubat kepada Dzat Yang Maha Menerima
taubat lagi Maha Penyayang, sedangkan anda adalah pemimpin kami. Oleh karena
itu kami lebih pantas untuk bertaubat daripada anda.”
Akhirnya mereka
semua bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lewat kejujuran Imam Asy-Syafi'i
kecil rahimahullah.
Diringkas dan disadur
dari buku Biografi Imam Syafi'i hal. 17-20,
Abdul Aziz Asy-Syinawi. Judul aslinya Al-Aimmah Al-Arba'ah Hayatuhum
Mawaqifuhum Ara'ahum Qadhiyusy Syariah Al-Imam Asy-Syafi'i.
0 Comment for "Kejujuran Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah Kepada Para Perampok"