Awas !!! Doktrinisasi Pemikiran Sekularisme

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9] : 111)


Di zaman sekarang ini sudah tidak aneh bagi kita, ketika melihat orang-orang muslim tidak menjalankan syariat. Orang-orang yang ngakunya beragama Islam tetapi ternyata tidak berislam. Sudah tidak aneh lagi jika kita menyaksikan masyarakat muslim saat ini hidup jauh dari pada syariat Islam. Mereka telah tersibukkan oleh kenikmatan-kenikmatan dunia, mulai dari foya-foya, fashion, termasuk kesenangan-kesenangan yang berlebihan hingga melalaikan dari perintah Allah.

Saya awali pembahasan ini dengan sedikit bercerita.

Pernah suatu ketika saya menonton film hollywood disaluran televisi luar negeri, saya menyaksikan sebuah cerita yang menurut saya sangat aneh. Saya lupa judulnya, namun saya akan ceritakan secara garis besar isi filmnya.

Film itu menceritakan tentang sebuah pasangan suami-istri yang masih muda yang dulunya tinggal di Kota kemudian pindah ke sebuah desa kecil. Diceritakan di film itu bahwa laki-laki yang memerankan seorang suami itu adalah seseorang yang tidak percaya kepada Tuhan dan agama. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai seorang arsitek. Suatu hari dia mempekerjakan lima orang laki-laki dewasa lokal berbadan tegap untuk membetulkan atap rumahnya.

Pada saat itulah awal konflik terjadi, dimana semua laki-laki yang di pekerjakan arsitek tersebut tergoda oleh kecantikan dan kemolekan si istri sang arsitek. Singkat cerita, pada suatu hari si istri arsitek itu di perkosa oleh salah satu laki-laki yang dipekerjakan suaminya. Kejadian memalukan ini disimpan rapat-rapat oleh istri arsitek tersebut, hingga beberapa waktu yang cukup lama suaminya tidak tahu kejadian yang telah menimpa istrinya.

Suatu hari pasangan muda itu di undang pada sebuah acara Gereja, dan mereka pun hadir. Tetapi karena merasa bosan, di tengah-tengah acara Gereja tersebut, si arsitek tiba-tiba berdiri dan keluar dari Gereja tanpa mengatakan apapun. Sontak sikapnya menjadi perhatian seluruh orang yang hadir dalam acara itu. Lalu ketika acara selesai, salah seorang laki-laki yang bekerja kepada si arsitek menghampiri dan mengajak bicara. Laki-laki itu menjelaskan bahwa sikap sang arsitek telah membuat pastur merasa tidak dihargai, karena pastur telah menyiapkan materi kutbah itu berhari-hari demi memeriahkan acara itu. Lalu sang arsitek mengatakan bahwa dia tidak peduli dan dia memang tidak tertarik kepada agama.

Tidak selesai sampai di situ, ternyata para laki-laki yang dipekerjakan sang arsitek itu adalah para psikopat, tidak dalam artian harfiah tetapi para lelaki itu di gambarkan sebagai orang yang mengikuti hawa nafsu, perusak, bengis serta licik. Sederhananya, seperti penggambaran tentang sifat setan, yang parahnya di film tersebut di ceritakan bahwa para lelaki yang di pekerjakan sang arsitek adalah orang-orang yang taat beragama, dan memiliki iman kepada tuhan.

Singkat cerita, terjadilah tragedi yang membuat rumah sang arsitek pada malam hari dikepung oleh para lelaki yang dipekerjakannya sendiri karena sang arsitek berusaha melindungi seseorang yang ingin di hakimi oleh para mantan pekerjanya. Rumah sang arsitek pun dibakar. Tetapi itu tidak berpengaruh banyak. Lalu muncullah seorang sherif berusaha melerai masalah, tetapi sherif tersebut malah dibunuh.

Karena memiliki pintu besi, maka para pekerja yang bengis itu tidak dapat masuk ke dalam rumah si arsitek lewat cara normal. Maka ada yang mencoba memanjat pohon disamping rumah lalu berusaha masuk melalui jendela lantai dua, tetapi ketika tangannya baru saja menyentuh bingkai jendela, sang istri (kalau saya tidak salah) memaku tangannya memakai mesin paku otomatis. Di bagian akhir diceritakan sang arsitek berhasil membunuh semua laki-laki mantan pekerjanya itu. Lalu sang arsitek dan istrinya selamat.

Akhir dari cerita ini sungguh mengganjal hati saya. Jelas sekali bagi saya, terlihatnya pesan akhir yang ingin disampaikan dari film ini, “Sang arsitek yang tidak percaya kepada tuhan dan agama berhasil selamat dari ancaman para lelaki yang taat kepada agama yang memiliki iman kepada tuhan”, dan pesan lebih lanjut mungkin adalah orang beragama belum tentu baik dan orang atheis belum tentu jahat.

Di film itu terlihat jelas sekali keinginan-keinginan terselubung untuk menjauhkan agama dari kehidupan manusia, atau lebih jauh lagi, menghilangkan doktrin agama dalam kehidupan manusia.

Pun tidak hanya film itu, film Spartacus yang mendapatkan gelar sebagai film paling vulgar juga memiliki pesan tersendiri, dimana pesan tersebut terlihat ketika Spartacus yang menjadi tokoh sentral dalam film itu digambarkan sebagai seseorang yang tidak percaya kepada dewa tetapi dia menjadi seorang yang berhasil ‘mengguncangkan’ romawi pada masa itu.

Saya tidak heran kenapa banyak sekali media-media yang menceritakan tentang perjuangan heroisme seseorang, tetapi tokoh yang menjadi pejuang itu sama sekali tidak percaya kepada tuhan, karena memang begitulah orang-orang selain muslim melihat diri mereka, makanya di KTP orang non-muslim Eropa dan Amerika mereka tidak mencantumkan ‘Religion’. Karena tidak penting bagi mereka. Dan pemikiran-pemikiran ini telah sampai di negeri-negeri kaum muslimin dan sekarang banyak kaum muslimin yang mulai ikut-ikutan.

Contoh lain, masalah yang amat klise tetapi masih ada saja yang memperdebatkan. Mengenai ‘Mengucapkan Selamat Natal’. Menurut orang-orang muslim yang setuju, itu adalah bentuk dari toleransi, “Biar sama aja, kan orang non-muslim juga mengucapkan Idul Fitri” Kata mereka. Lalu apakah kalau kita tidak mengucapkan natal orang-orang nasrani marah? Para muslim yang kebablasan ini sering kali saya lihat bersalaman dengan orang non-muslim setelah mengucapkan natal, ditambah yang diajak salam bukan muhrim lagi. Padahal sesungguhnya toleransi dalam Islam adalah membiarkan penganut agama lain menjalankan agama mereka. Cukup. Kita tidak mengganggu, juga tidak memaksa mereka masuk agama kita.

Dari awalnya pun agama selain Islam dengan Islam itu tidak sama, yang berarti tidak bisa disatukan, kalau dipaksa untuk disatukan bisa terjadi seperti sekarang ini. Kita tidak bisa memilih mengambil jalan tengah, karena antara kebenaran dan kebatilan adalah sesuatu yang tidak sama. Islam tentu adalah ajaran yang paling benar, begitulah seharusnya setiap muslim meyakini agamanya, karena kebenaran yang datang dari Allah tidak relatif. Itu mutlak. Coba perhatikan, muslim-muslim yang kebablasan itu, mereka biasanya berislam ketika sudah tua, ketika sudah pensiun baru mendalami ilmu Islam. Ada yang pernah berkata pada saya, ketika saya menjelaskan alasan kenapa saya resign dari perhotelan karena saya tidak bisa shalat disana, lalu orang itu berkata, “Ngga apa-apa kamu ngga shalat, pakdemu ini saja shalat ketika sudah pensiun kok.” Masya Allah... Bayangkan, mau membeli surga cuma dengan sisa umur yang tidak terlalu lama lagi? Mau masuk surga yang mana? Maaf-maaf nih ya, jangankan masuk surga, mungkin baunya surga aja enggak kecium!

Coba simak ayat ini:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9] : 111)

Jelas banget kan? Kalau Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka, sebagai balasannya Allah memberikan surga. Coba perhatiin baek-baek, dari ayat di atas aja seharusnya (seharusnya nih!) kita tuh bisa sadar bahwa kita ngga bisa main-main di dunia. Kita harus siap mengorbankan apapun demi Allah semata. Kita harus siap bersedekah untuk saudara kita di Palestina dengan harta yang kita miliki, bukan dengan harta yang kita sisihkan. Kita harus siap berjuang dengan diri dan harta kita untuk tegaknya kalimat syahadat di bumi Allah. Rasul aja bilang kalau dunia ini adalah penjara bagi orang muslim tetapi surga bagi orang kafir, karena di dunia ini orang muslim berjuang untuk membeli surga Allah.

Balik lagi ke sekulerisme. Kalau anda melatih kebiasaan berpikir sekuler sejak muda maka ketika anda sudah tua akan susah untuk menerima Islam yang kaffah. Karena dari muda sudah terbiasa berlaku kufur kepada Allah. Yang akhirnya kekufuran itu menjadi kebiasaan bagi anda ketika tua nanti.  

Emang mau mati dalam keadaan kufur?

0 Comment for "Awas !!! Doktrinisasi Pemikiran Sekularisme"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top