“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam [19] : 96)
1. Gembira bertemu dan duduk berlama-lama dengannya
Sejarah telah mencatat dengan tinta emas perjalanan orang-orang soleh terdahulu, mereka habiskan waktu malamnya bersama al-Qur’an, mereka isi hari-harinya dengan firman Allah, mereka merasakan nikmat yang luar biasa dalam balutan kasih sayang al-Qur’an.
Salah seorang ulama salaf dahulu menghabiskan waktu malamnya dengan bermunajat kepada Allah dan membaca al-Qur’an. Beliau mengulang-ulang ayat:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam [19] : 96)
Sampai datang waktu pagi. Setelah shalat subuh salah seorang muridnya datang menemuinya menanyakan atas apa yang dilihatnya semalam. Sang guru berkata: “tutuplah berita itu, jangan kau ceritakan kepada orang lain”. Sang murid menjawab: “saya akan menyembunyikannya selama guru masih hidup”. Sang guru berkata: “tatkala saya membaca ayat ini, aku merasakan dalam hati ada rasa kasih sayang, setiap kali mengulanginya maka semakin besar rasa itu oleh karenanya aku berlama-lama menikmati rasa itu.”
- al-Aswad mengkhatamkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan setiap dua malam, beliau tidur antara Maghrieb dan Isya dan di luar Ramadhan mengkhatamkan al-Qur’an setiap enam hari.
- Urwah bin Zubair setiap hari selalu membaca seperempat al quran dan begitu juga dalam shalat malam, beliau tidak pernah meninggalkannya kecuali pada saat kakinya dipotong…
- Ketika Abu Ja’far al-Qari’ dimandikan, orang-orang pada melihat di antara tenggorokan dan hatinya seperti lembaran al-Qur’an, yang hadir menyaksikannya tidak meragukan lagi kalau itu cahaya al-Qur’an.
- Saat Abu Bakar ‘Ayyasy menghadapi sakaratul maut saudarinya menangis. Beliau berkata: “wahai saudariku, lihat ke pojok itu sesungguhnya saudaramu telah mengkhatamkan al-Qur’an 18 ribu kali di situ”
- al-A’masy berkata: “Yahya bin Watsab termasuk orang yang paling indah bacaan al-Qur’annya, sehingga saya ingin mengecup dahinya (sebagai penghormatan) karena saking bagusnya bacaannya. Kalau beliau sedang membaca al-Qur’an engkau tidak akan mendapatkan satupun gerakan di masjid seakan-akan di masijid sedang tidak ada orang. Semua khusyuk mendengarkan.”
2. al-Qur’an selalu menjadi rujukan hidupnya, dalam kesulitan maupun kegembiraan
3. Patuh atas semua perintah dan larangannya.
0 Comment for "Tanda Hati Yang Jatuh Cinta Pada al-Qur'an"