Membunyikan Terompet Adalah Perilaku Orang-Orang Yahudi

“Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.” (HR. Abu Daud no. 498)


Hari ini adalah hari terakhir pada penanggalan kalender Syamsiah atau Masehi. Saudaraku yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Sesungguhnya terompet itu budaya Yahudi. Namun kita bisa saksikan apa yang dilakukan oleh saudara-saudara kita sesama muslim dalam memperingati pergantian tahun baru masehi. Merayakan dengan menyalakan kembang api juga meniup-niup terompet dan hanya mengekor budaya Yahudi.

Marilah kita renungkan sepenggal hadits berikut ini. Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah Anshar radhiyallahu ‘anha dia berkata:

اهْتَمَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لِلصَّلاَةِ كَيْفَ يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيلَ لَهُ انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُورِ الصَّلاَةِ فَإِذَا رَأَوْهَا آذَنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ قَالَ فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ – يَعْنِى الشَّبُّورَ وَقَالَ زِيَادٌ شَبُّورَ الْيَهُودِ فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ وَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُودِ ». قَالَ فَذُكِرَ لَهُ النَّاقُوسُ فَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى ». فَانْصَرَفَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjama’ah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, lantas beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” (HR. Abu Daud no. 498)

Marilah kita renungkan saudara-saudaraku. Dari hadits di atas menunjukkan bahwa terompet itu perilaku Yahudi. Nah itulah yang diikuti oleh orang-orang yang merayakan tahun baru. Budaya Yahudilah yang diikuti.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam salah satu hadits shahihnya:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia bagian golongan dari mereka.” (HR. Abu Dawud no. 403)

Wahai saudara-saudaraku, dari kedua sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa hukum meniup terompet itu dilarang atau tidak disukai karena itu menyerupai kamu Yahudi. Maka dari itu wahai saudaraku, dalam menyambut tahun baru ini alangkah baiknya kita berdzikir dan bermuhasabah saja. Bagaimana keadaan keimanan kita selama ini, bagaimana ibadah kita, shalat kita, puasa kita, sudahkah kita ikhlas dalam bersedekah atau belum, bagaimana keimanan kita apakah semakin meningkat, statis atau justru menurun. Sungguh bertambahnya tahun itu artinya mengurangi jatah umur kita. Maka tak patut kita merayakannya. Lebih baik isi hari-hari kita dengan hal yang lebih berguna baik bagi kehidupan dunia kita dan khususnya untuk kehidupan kelak di akhirat.

0 Comment for "Membunyikan Terompet Adalah Perilaku Orang-Orang Yahudi"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top