Dakwah Nabi Hanzhalah ‘Alaihis Salam dan Wafatnya Beliau di Tangan Penduduk Rass

“Dan (telah Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass serta banyak (lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu.” (QS. Al-Furqan : 38)

Menurut hadits yang sangat panjang dari penjelasan Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu mengenai Ashabur Rass. Kaum Rass adalah sebuah kaum yang menyembah pohon sanobar, yang diberi nama Syah Dirakht, secara bahasa memiliki arti "Raja Pohon". Dikatakan bahwa yang pertama kali menanam pohon itu adalah Yafits bin Nuh pasca badai topan di tepian mata air, mata air tersebut dikenal dengan sebutan Rowsyan Oub. Kaum Rass memiliki dua belas desa yang makmur di tepian sungai yang dinamakan Rass. Desa-desa tersebut bernama Oban, Odzar, Die, Bahman, Isfand, Farwadin, Ordi Bahsyt, Khordad, Murdad, Tiir, Mihr, dan Syahriwar kemudian nama-nama desa tersebut oleh Bangsa Persia dijadikan nama-nama bulan dalam sistem penanggalan mereka.

Penduduk desa tersebut menanam pohon sanobar di tiap-tiap desa. Mereka mengairinya dengan irigasi yang berpusat di pohon sanobar tersebut. Mereka juga mengharamkan diri untuk minum dari air tersebut, baik untuk diri mereka atau ternak mereka. Mereka mebuat aturan siapa yang meminumnya, maka akan dibunuh. Mereka meyakini, bahwa pohon sanobar tersebut dianggap sebagai Hayatul Ilahiyah (Kehidupan Ketuhanan), maka terlarang bagi siapapun untuk mengambil kehidupannya.

Mereka selalu mengadakan acara sehari dalam satu bulan sebagai hari besar untuk membuat persembahan bagi masing-masing desa. Pada hari raya itu, mereka keluar menuju pohon sanobar dengan membawa hewan-hewan kurban, menyembelihnya, kemudian membakarnya. Ketika asap pembakaran tersebut naik keatas, mereka bersujud kepada pohon tersebut, menangis, dan mengadakan permohonan.

Bahkan, ketika hari raya tersebut mencapai puncaknya, yaitu hari raya yang mereka sebut Isfandr, Setelah kekafiran mereka berlangsung lama, kemudian seorang rasul diutus kepada mereka dari Bani Israil dari keturunan Yahuda. Lalu, rasul itu mengajak kepada kaum Rass untuk menyembah Allah subhanahu wa ta’ala dan meninggalkan kesyirikan.

Ibnu Katsir rahimahullah menuliskan bahwa, menurut kisah dari Ibnu Hamid meriwayatkan dari Salamah dari Muhammad bin Ishaq, ia meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab Al-Qurodhi bahwa setelah Allah subhanahu wa ta’ala mengutus seorang nabi ke sebuah desa, maka tidak ada satu pun penduduknya mau beriman, kecuali seorang budak berkulit hitam.

Setelah Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam memberikan dakwahnya, maka penduduk desa geram, dan mereka berencana untuk melemparkannya ke dalam sumur, kemudian menutupnya dengan batu besar. Mereka berhasil menangkap Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam dan melemparkannya ke dalam sumur, dengan harapan mati secara perlahan.

Budak hitam itu melihat kejadian tersebut, hanya bisa menolong Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam dengan cara memberinya makan, kemudian menutup kembali sumur tersebut. Kejadian ini ia lakukan setiap habis mencari kayu bakar di hutan.

Pada suatu hari budak hitam itu setelah mencari kayu bakar, ia merasakan lelah dan mengantuk, sehingga ia pun merebahkan diri untuk melepas lelah. Dalam kisah ini disebutkan ia tertidur selama tujuh tahun lamanya, sehingga ia tidak sempat lagi memberi makan Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam.

Budak itu hanya menyangka ia tertidur hanya sebentar. Ketika ia hendak memberi makan Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam, ia tidak menemukannya di dalam sumur, dan sebelumnya telah terjadi sebuah peristiwa yang menimpa penduduk Rass, kemudian sebagian sisa yang masih hidup mengeluarkan Nabi Hanzhalah ‘alaihis salam dari sumur tersebut. (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 6 hal. 112 dan Al-Alusi, Jilid 14 hal. 97)

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa budak tersebut di adalah budak yang pertama kali masuk surga. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lalu nabi kaum tersebut menanyakan keberadaan budak tentang apa yang dilakukannya? Kaumnya menjawab: Kami tidak tahu. Sampai Allah mencabut ruh nabi tersebut. Setelah wafatnya Nabi tersebutlah Allah membangunkan si budak hitam tersebut dari tidurnya. Rasulullah bersabda: Budak hitam tersebut adalah orang yang pertama kali masuk surga." (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 6 hal. 111, Al-Alusi Jilid 14 hal. 97, Tafsir Ath-Thobari, Jilid 19 hal. 269 dan Tafsir Al-Qurthubi, Jilid 13 hal. 32)

0 Comment for "Dakwah Nabi Hanzhalah ‘Alaihis Salam dan Wafatnya Beliau di Tangan Penduduk Rass"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top