“Dan Kami telah memberikan kepada-nya
(Ibrahim) lshak dan Yaqub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan
masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang shalih.” (QS. Al-Anbiya [21] :
72)
Nabi Ishaq ‘alaihis salam
adalah putra kedua Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang dilahirkan dari
ibunya Sarah. Beliau hidup sekitar 1761 SM sampai 1638 SM. Nabi Ishaq ‘alaihis
salam diutus untuk masyarakat Kana'an di wilayah Al-Khalil, Palestina.
Kisah Nabi Ishaq ‘alaihis salam sangat sedikit diceritakan dalam
Al-Qur'an. Silsilah Nabi Ishaq ‘alaihis salam adalah Ishaq bin Ibrahim bin
Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Argu bin Faligh bin Amir bin Syalakh bin Qainan
bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.
Nama Ishaq berasal dari bahasa Ibrani
yang bermakna tertawa atau tersenyum. Kata itu didapatkan dari ibunya, Sarah
yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar gembira dari Malaikat
Jibril ‘alaihis salam.
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا
بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ قَالَتْ يَا وَيْلَتَا أَأَلِدُ وَأَنَا
عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ قَالُوا أَتَعْجَبِينَ
مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Dan
isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir
puteranya) Yaqub. Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku
akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini
suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu yang sangat aneh." Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu
merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan
keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha
Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Hud [11] : 71-73)
Dengan peristiwa ini, bukan main
gembranya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan istrinya. Laksana pucuk
dicinta ulam pun tiba, lama sudah penantian kini baru terasakan, hati yang
resah hilang sudah, senyum mereka tersungging di wajah. Kelahiran Nabi Ishaq ‘alaihis
salam menjadi pengikat hati mereka. Ishak lahir pada saat Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam berusia 100 tahun dan Sarah 91 tahun. (Taurat, Kitab Kejadian [17] :
17 dan 24)
Kelak dari Nabi Ishaq ‘alaihis
salam lahirlah nabi-nabi keturunan Bani Israil yang menyeru kepada
kebenaran dan mengajak manusia menjauhkan diri dari maksiat.
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ
وَيَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي وَالأبْصَارِ إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى
الدَّارِ وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الأخْيَارِ
“Dan
ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yaqub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah
mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi
yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya
mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling
baik.” (QS. Shad [38] : 45-47)
Selanjutnya Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
نَافِلَةً وَكُلا جَعَلْنَا صَالِحِينَ وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا
وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ
وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
“Dan
Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Yaqub, sebagai suatu
anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang shalih.
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka
mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya
kepada Kamilah mereka selalu menyembah.” (QS. Al-Anbiya [21] : 72-73)
Nabi Ishaq ‘alaihis salam menikah
dengan Rifqa binti Batnail bin Nahur bin Tarikh, menikah pada tahun 2088 SM.
Dari pernikahan ini Nabi Ishaq ‘alaihis salam memiliki dua anak kembar Nabi
Yaqub ‘alaihis salam dan Ish.
Nabi Ishaq ‘alaihis salam meninggal
dalam usia 180 tahun dan dikuburkan oleh putra-putranya yaitu Ish dan Nabi Yaqub
‘alaihis salam bersama leluhurnya, di Gua Makhpela sama dengan tempat
penguburan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. (Taurat, Kitab Kejadian [35] : 27-28)
0 Comment for "Kisah Nabi Ishaq ‘Alaihis Salam"