Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam, Bapak Bani Israil

“Adakah kamu hadir ketika Yaqub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2] : 133)

Nabi Yaqub ‘alaihis salam adalah anak dari Nabi Ishaq ‘alaihis salam yang ditugaskan menjadi nabi untuk berdakwah kepada Bani Israil di Syam. Dan menurut riwayat lain, beliau diutus di sebuah kota bernama Nablus, Palestina. Beliau hidup sekitar tahun 1837 SM hingga 1690 SM. Beliau diangkat menjadi nabi pada tahun 1750 SM. Silsilah Nabi Yaqub ‘alaihis salam adalah Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Argu bin Faligh bin Amir bin Syalakh bin Qainan bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh. Pekerjaan Nabi Yaqub ‘alaihis salam adalah bertani dan memelihara ternak.

Nabi Ishaq ‘alaihis salam menyuruhnya untuk tidak kawin dengan bangsa Kanaan dan menyuruhnya kawin dengan putri pamannya yaitu Laban bin Batwiel bin Ilyas. Laban memiliki dua orang putri, yang pertama bernama Layya, dan yang kedua bernama Rahel. Nabi Yaqub ‘alaihis salam sebenarnya ingin menikah dengan Rahel, karena ia lebih cantik. Akan tetapi Laban mengatakan bahwa bukanlah kebiasaan mereka menikahkan anak yang lebih kecil sebelum anak yang besar. Jika Nabi Yaqub ‘alaihis salam ingin menikahi Rahel maka ia harus menikahi Layya lebih dahulu, kemudian bekerja selama 7 tahun kepada Laban agar dapat meminang Rahel. Pada saat itu hukum menikahi dua gadis sekandung diperbolehkan, hingga turun larangannya ketika Taurat diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam.

Kepada masing-masing putrinya, Laban memberikan seorang budak perempuan. Kepada Layya ia memberikan budak perempuan bernama Zulfah, dan kepada Rahel ia memberikan budak perempuan bernama Balhah. Layya dan Rahel kemudian memberikan sahaya mereka untuk diperistri pula oleh Nabi Yaqub ‘alaihis salam, sehingga istri Nabi Yaqub ‘alaihis salam menjadi 4 orang.

Dari istrinya yang bernama Layya, Nabi Yaqub ‘alaihis salam mempunyai 7 orang anak yaitu: Rabin, Syam’un, Lawi, Yahuza, Yashar, Zebulon dan satu perempuan Dinah. Sedangkan dari Rahel beliau mempunya 2 anak yaitu: Yusuf dan Bunyamin. Dari Zulfah 2 anak yaitu: Daan dan Naftail. Sedangkan dari Balhah 2 anak yaitu: Jad dan Asyir. Dari keempat istri itulah beliau mempunyai dua belas orang anak laki-laki yang disebut Al-Asbath. (Tarikh Ath-Thabari, Jilid 1 hal. 198)

Di masa itulah terjadi peperangan antara raja dengan keluarga Nabi Yaqub ‘alaihis salam dipercayakan kepada anaknya yang bernama Syam’un menghadapi serangan raja itu. Dalam peperangan itu raja kalah, kemudian Nabi Yaqub ‘alaihis salam beserta anak-anaknya masuk ke benteng pertahanan yang telah hancur dan hartanya pun dapat dijadikan harta rampasan perang.

Kemudian Nabi Yaqub ‘alaihis salam hijrah ke Palestina menemui pamannya yang bernama Laban dan beliau berjalan pada malam hari dan beristirahat pada siang hari. Dari situlah akhirnya Nabi Yaqub ‘alaihis salam mendapat julukan Israil, artinya yang berjalan pada saat malam hari. Dan akhirnya keturunan Nabi Yaqub ‘alaihis salam dinamakan dengan Bani Israil.

Dalam perjalanan hijrah ini, beliau tertidur di atas  sebuah batu, kemudian bermimpi. Dalam mimpi inilah Nabi Yaqub ‘alaihis salam menerima wahyu Allah subhanahu wa ta’ala. Di dalam Al-Quran dinyatakan bahwa Nabi Yaqub ‘alaihis salam memberikan wasiat kepada anak-anaknya, setelah beliau mendekati ajalnya.

أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

“Adakah kamu hadir ketika Yaqub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2] : 133)

Bani Israil berjanji akan melanjutkan perjuanga ayah mereka dari leluhur mereka. Setelah lanjut usianya, lalu mengikuti putranya yaitu Nabi Yusuf ‘alaihis salam yang menjadi pembesar di Mesir, yang kemudian dibebaskan oleh Nabi Musa ‘alaihis salam dari penjajahan Fir’aun.

Nabi Yaqub ‘alaihis salam meninggal di Mesir pada usia 147 tahun, setelah ia dan anak-anaknya pindah ke sana untuk bergabung dengan Nabi Yusuf ‘alaihis salam yang menjadi pembesar muda di negeri itu, ketika Kana’an mengalami bencana kelaparan. Namun ia dikuburkan bersama nenek moyangnya di dalam gua Makhpela, Hebron, di tanah Kanaan. (Taurat, Kitab Kejadian [49] : 29-32)

0 Comment for "Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam, Bapak Bani Israil"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top