Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam Sembuh dari Penyakitnya

“(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 83)

Nabi Ayyub ‘alaihis salam diuji dengan segala macam cobaan mulai dari habisnya harta kekayaannya, meninggalnya seluruh keuturunannya, diberikan penyakit yang sangat menjijikan sehingga semua orang meninggalkannya hingga istrinya yang kurang perhatian lagi terhadap dirinya. Semua beliau jalani dengan sabar. Semua ujian tersebut berjalan selama delapan belas tahun. Setelah delapan belas tahun menanggung cobaan dan tetap bersabar menghadapi semua ujian itu, maka Nabi Ayyub ‘alaihis salam berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 83)

Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa beliau, suatu hari Nabi Ayyub ‘alaihis salam keluar hendak buang hajat. Biasanya beliau diantar oleh istrinya dengan dituntun sampai ke tempat buang hajat. Akan tetapi beliau terlambat dari istrinya, sehingga beliau harus berjalan sendirian, dan saat itu diwahyukan kepada Nabi Ayyub ‘alaihis salam di tempatnya:

ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ

“Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS. Shad [38] : 42)

Setelah mendapatkan wahyu tersebut, Nabi Ayyub ‘alaihis salam lalu menghentakkan kakinya ke tanah dan tiba-tiba memancarlah air yang sejuk, kemudian Nabi Ayyub ‘alaihis salam mandi daripadanya, lalu Nabi Ayyub ‘alaihis salam sembuh dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala. Tidak ada satu pun luka dan penyakit yang dirasakannya kecuali sembuh seluruhnya, ia juga meminum air itu, sehingga tidak ada satu penyakit yang ada dalam tubuhnya kecuali keluar dan dirinya kembali sehat seperti sebelumnya sebagai orang yang rupawan.

Di tempat lain, karena Nabi Ayyub ‘alaihis salam terlambat sehingga beliau harus menyusul istrinya. Istrinya menunggunya cukup lama, maka istri Nabi Ayyub ‘alaihis salam menjumpai Nabi Ayyub ‘alaihis salam sambil memperhatikannya sedang berjalan ke arahnya, sementara Allah subhanahu wa ta’ala telah menghilangkan penyakitnya, dan Nabi Ayyub ‘alaihis salam dalam keadaan lebih tampan daripada sebelumnya. Saat istrinya melihat, istrinya langsung berkata, “Semoga Allah memberkahimu, apakah engkau melihat Nabi Allah yang sedang diuji ini? Demi Allah, aku tidak melihat seorang pun yang lebih mirip ketika sehat daripada kamu?” Ayyub menjawab, “Akulah orangnya.”

Nabi Ayyub ‘alaihis salam memiliki dua tumpukan gandum, yang satu untuk gandum dan yang satu lagi untuk jewawut, lalu Allah subhanahu wa ta’ala mengirimkan dua awan. Saat salah satu dari awan itu berada di atas tumpukan gandum, awan itu menumpahkan emas sehingga melimpah ruah, sedangkan awan yang satu lagi menumpahkan perak ke tumpukan jewawut sehingga melimpah ruah. (HR. Abu Ya’la dan Al-Bazzar)

Allah subhanahu wa ta’ala telah menghilangkan penyakit yang menimpa Nabi Ayyub ‘alaihis salam dan jasadnya kembali sehat, Dia juga memberikan kekayaan lagi kepadanya, mengembalikan harta dan anaknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

“Dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 84)

Suatu hari Nabi Ayyub ‘alaihis salam mengingat nazarnya ketika dia sakit yaitu akan memukul istrinya seratus kali jika beliau sembuh. Namun muncul rasa iba dalam hati Nabi Ayyub ‘alaihis salam karena walaupun istrinya pernah membuatnya marah namun itu karena digoda oleh setan, padahal istri beliau adalah istri yang sholihah dan sabar. Maka turunlah wahyu Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya:

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

“Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (QS. Shad [38] : 44)

Maka dilaksanakanlah nadzar beliau yaitu memukul istrinya dengan rumput berjumlah seratus yang diikat satu kali. Jelaslah ini sama sekali tidak membuat istri beliau merasakan sakit dan ini merupakan bentuk rahmat Allah subhanahu wa ta’ala bagi mereka berdua.

Nabi Ayyub ‘alaihis salam mempunyai 26 orang anak dan salah satunya adalah Basyar yang kemudian di suatu hari dia diangkat menjadi Nabi dan kita kenal dengan nama Nabi Dzulkifli ‘alaihis salam. Nabi Ayyub ‘alaihis salam wafat di Huran, Syam pada usia 93 tahun, menurut riwayat lain 120 tahun.

0 Comment for "Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam Sembuh dari Penyakitnya"

Rasulullah bersabda: “al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu.” Kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orangtuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Qur’an.” (HR. ath-Thabrani)

Back To Top